REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Genggaman yang kuat saat berjabat tangan sering kali dikaitkan dengan rasa percaya diri yang tinggi. Siapa sangka, kekuatan genggaman tangan juga bisa mencerminkan kondisi kesehatan seseorang.
"Banyak studi menemukan bahwa kekuatan merupakan prediktor kesehatan yang positif, dan kelemahan merupakan prediktor kesehatan yang negatif," jelas associate professor of physical medicine and rehabilitation research dari University of Michigan di AS, Mark Peterson PhD, seperti dikutip dari WebMD pada Jumat (10/11/2023).
Menurut spesialis ilmu kesehatan lansia, Ardeshir Hashmi MD, kekuatan genggaman tangan mulai menurun secara alami ketika seseorang memasuki usia 50-an. Terkadang, penurunan kekuatan genggaman tangan bisa mulai terjadi lebih awal.
"(Orang-orang yang bisa mempertahankan kekuatan genggaman tangan) memiliki kondisi yang sehat lebih lama," tutur Dr Hashmi, seperti dilansir Cleveland Clinic.
Kekuatan genggaman tangan bisa diukur dengan sebuah alat bernama dinamometer tangan. Untuk menggunakan alat ini, pasien cukup menggenggam alat tersebut dan meremasnya sekuat mungkin.
Batasan pasti untuk menentukan kekuatan tangan masih menjadi perdebatan. Namun, sebuah studi pernah mengungkapkan definisi mengenai genggaman tangan yang lemah. Berikut ini adalah definisi genggaman tangan yang lemah:
1. Kurang dari 26 kg untuk pria dewasa
2. Kurang dari 16 kg untuk wanita dewasa
Penurunan kekuatan genggaman tangan bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Orang dengan genggaman tangan yang lemah dapat mengalami kesulitan untuk sekedar mengancing baju, makan dengan garpu, atau menulis dengan pena.
Selain dapat menghambat aktivitas sehari-hari, melemahnya kekuatan genggaman tangan bisa mengindikasikan adanya penurunan pada beberapa aspek kesehatan. Salah satunya adalah penurunan kekuatan otot.
Sebuah studi menemukan bahwa pria dengan kekuatan genggaman tangan kurang dari 37 kg dan wanita kurang dari 20 kg cenderung mengalami lebih banyak masalah mobilitas. Bila masalah mobilitas terjadi, mereka akan kesulitan untuk melakukan latihan atau gerakan yang dapat membangun kekuatan otot. Minimnya latihan atau gerakan dapat semakin memperlemah kekuatan otot atau tubuh.
"Bila Anda kehilangan kekuatan pada lengan atau tangan Anda, yang menyebabkan genggaman Anda melemah, itu adalah indikasi bahwa (pelemahan serupa) terjadi di seluruh tubuh Anda," jelas Dr Hashmi.
Studi berbeda juga menemukan bahwa genggaman tangan yang lemah juga dapat berkaitan dengan penurunan sistem imun. Sistem imun yang lebih lemah dapat membuat tubuh lebih rentan untuk terkena infeksi atau jatuh sakit.
Tak hanya itu, orang-orang dengan genggaman tangan yang lemah cenderung mengalami gejala dan komplikasi yang lebih serius bila sakit.
Peterson menambahkan, genggaman tangan yang lemah juga kerap berkaitan dengan beberapa risiko masalah kesehatan. Berikut ini adalah ketujuh masalah kesehatan tersebut:
1. Diabetes tipe 2
2. Penyakit jantung
3. Kanker
4. Demensia dan penyakit Alzheimer
5. Depresi
6. Disabilitas fungsional
7. Osteoporosis
Hal serupa juga diungkapkan oleh Dr Hashmi. Menurut Dr Hashmi, genggaman tangan yang lemah tak hanya berkaitan dengan masalah kesehatan fisik, tetapi juga mental. Orang dengan genggaman tangan yang lemah cenderung memiliki keterbatasan fisik.
"Kita tahu keterbatasan fisik bisa memberikan efek yang negatif terhadap kesehatan mental Anda," kata Dr Hashmi.