Jumat 10 Nov 2023 19:45 WIB

Update Cacar Monyet Hari Ini: Cirebon Konfirmasi Satu Kasus, DKI Tambah Dua

Total kasus Cacar monyet di Indonesia ada 38, terbaru dari Kota Cirebon dan DKI.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Reiny Dwinanda
Penderita Monkeypox/cacar monyet (ilustrasi). Berdasarkan laporan Kemenkes RI, penularan Mpox terdeteksi di Provinsi DKI Jakarta sebanyak 29 kasus, Jawa Barat empat kasus, dan Banten lima kasus.
Foto: Freepik
Penderita Monkeypox/cacar monyet (ilustrasi). Berdasarkan laporan Kemenkes RI, penularan Mpox terdeteksi di Provinsi DKI Jakarta sebanyak 29 kasus, Jawa Barat empat kasus, dan Banten lima kasus.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melaporkan jumlah kasus cacar monyet alias Mpox di Indonesia per 10 November 2023 mencapai total 38 kasus. Angka itu didapat setelah mengalami penambahan satu kasus terbaru dari Kota Cirebon, Jawa Barat dan dua kasus dari DKI Jakarta.

"Hari ini update Mpox jadi 38 kasus setelah ada tambahan kasus konfirmasi sebanyak tiga kasus," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (10/11/2023).

Baca Juga

Maxi mengatakan kasus terbaru Mpox dilaporkan dari Kota Cirebon sebanyak satu kasus ditambah dua kasus lainnya dari DKI Jakarta. Berdasarkan laporan Kemenkes RI, penularan Mpox terdeteksi di Provinsi DKI Jakarta sebanyak 29 kasus, Jawa Barat empat kasus, dan Banten lima kasus.

Sebanyak 17 kasus lainnya berkategori suspek, dan 109 discharded karena tidak terbukti Mpox berdasarkan analisa sampel di laboratorium. Sebanyak 12 pasien yang terkonfirmasi positif Mpox telah dinyatakan sembuh.

Indonesia melaporkan kasus Mpox pertama kali pada 20 Agustus 2022 sebanyak satu kasus. Sejak 13 Oktober 2023, Indonesia kembali melaporkan temuan kasus Mpox.

Guna mengatasi kasus tersebut, Kemenkes RI menerapkan strategi pencegahan spesifik lewat kerja sama komunitas pemerhati kelompok lelaki suka lelaki (LSL) untuk penyampaian edukasi.

"Penanganannya harus secara spesifik untuk mengurangi stigma yang bisa mempersulit intervensi kami," katanya.

Maxi mengatakan Kemenkes juga menyediakan 4.500 dosis vaksin Mpox serta 1.008 botol antivirus tecovirimat sebagai upaya pengobatan pasien yang diprakirakan tersedia pada pekan keempat November 2023.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement