Jumat 10 Nov 2023 20:18 WIB

UNRWA Mohon Dana Rp 7,6 Triliun untuk Bantu Palestina

Staf UNRWA sendiri terpaksa mengungsi dan menanggung kerugian besar.

Red: Ani Nursalikah
Pendukung rakyat Palestina berdoa sebelum menghadiri unjuk rasa mendesak Israel menghentikan serangan di Jalur Gaza, di Seoul, Korea Selatan, Jumat, 10 November 2023.
Foto: AP Photo/Ahn Young-joon
Pendukung rakyat Palestina berdoa sebelum menghadiri unjuk rasa mendesak Israel menghentikan serangan di Jalur Gaza, di Seoul, Korea Selatan, Jumat, 10 November 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA) memohon dana yang lebih besar dengan Flash Appeal (Permohonan Kilat) sebesar 481 juta dolar AS (setara Rp 7,6 triliun) untuk memenuhi kebutuhan kemanusiaan penting bagi orang-orang yang terdampak agresi Israel di Jalur Gaza dan Tepi Barat.

"Satu bulan berada dalam kepungan ketat dan perang brutal, kebutuhan kemanusiaan di Jalur Gaza sangat besar. Mereka bertambah setiap jam. Minggu lalu di Gaza, anak-anak bertanya kepada saya apakah memiliki secuil roti atau seteguk air. Itu adalah momen paling menyedihkan," ujar Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini.

Baca Juga

Lazzarini menyampaikan hal tersebut di Konferensi Kemanusiaan Paris pada Kamis, dimana dia mengulangi desakannya untuk gencatan senjata kemanusiaan dan meningkatkan aliran bantuan kemanusiaan.

"Kemampuan kami telah mencapai batas, karena staf kami sendiri terpaksa mengungsi, menanggung kerugian besar dan menangisi 99 rekan mereka yang tewas," tambah dia, menyebut staf UNRWA yang terbunuh akibat pengeboman Israel di Gaza dalam sebulan terakhir.