Jumat 10 Nov 2023 23:17 WIB

Sejumlah Fakta di Balik Doa yang Diucapkan Nabi Yunus Saat Berada di Perut Ikan   

Nabi Yunus memanjatkan doa kepasrahan kepada Allah SWT

Rep: Andrian Saputra / Red: Nashih Nashrullah
Berdoa (Ilustrasi). Nabi Yunus memanjatkan doa kepasrahan kepada Allah SWT
Foto: Republika
Berdoa (Ilustrasi). Nabi Yunus memanjatkan doa kepasrahan kepada Allah SWT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Ketika Nabi Yunus berada di perut ikan besar, dia berdoa kepada Allah SWT. Doa tersebut diabadikan dalam Alquran al-Karim.   

وَذَا النُّونِ إِذْ ذَهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ أَنْ لَنْ نَقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَىٰ فِي الظُّلُمَاتِ أَنْ لَا إِلَٰهَ  إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ 

Baca Juga

Artinya: “Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: "Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim." (QS al-Anbiya ayat 87). 

Kata Dzannun adalah julukannya Nabi Yunus. Pada surat lainnya, nabi Yunus juga disebut shohibul hut. Dua laqab itu disematkan pada Nabi Yunus karena pernah ditelan ikan besar. 

Kemudian Nabi Yunus berdoa dalam situasi yang sangat gelap. Degan gelap yang  bertingkat yakni gelap karena berada di dalam perut ikan, berada di kedalaman lautan, dan di tengah malam. Nabi Yunus mengucapkan doa: 

لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ 

La illaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin

Artinya: “Tidak ada tuhan selain Allah, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.”  

Redaksi doa ini sebenarnya tidak meminta, tetapi mengakui kebesaran Allah dan Nabi Yunus mengakui akan tindakan salah yang diperbuat oleh dirinya sendiri.

Maka Allah SWT pun mengabulkan doa nabi Yunus sebagaimana keterangan dalam ayat selanjutnya: 

فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَنَجَّيْنَاهُ مِنَ الْغَمِّ ۚ وَكَذَٰلِكَ نُنْجِي الْمُؤْمِنِينَ

Artinya: Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman

Nabi Yunus adalah putra dari Matta. Ada mufasir yang menjelaskan bahwa Matta itu dinisbatkan kepada ibu nabi Yunus. Menurut Mufassir tersebut ada dua nabi yang dinisbatkan kepada ibunya dan disebutkan Alquran yakni Isa bin Maryam dan Yunus bin Matta. Tetapi pendapat mayoritas mufasir mengatakan Matta bukan ibu dari nabi Yunus melainkan ayahnya bernama Matta. 

Nabi Yunus bertempat di Niniwe, Irak. Kendati begitu, Nabi Yunus tidak diutus untuk satu kaum tertentu, seperti halnya Nabi Musa pada bani Israel, nabi Hud pada kaum Aad atau nabi saleh pada kaum tsamud. Nabi Yunus diutus menyeru dari satu kaum ke kaum lainnya. 

Nabi Yunus keluar atau pergi dari satu kaum dalam kondisi tidak puas. Terdapat rasa marah, kecewa karena kaumnya mengabaikan seruannya untuk  menyembah Allah SWT. Kaumnya justru mengolok-olok Nabi Yunus. Sehingga nabi Yunus pun meninggalkan kaum tersebut dan menyeru kepada kaum lainnya. 

Kemudian Nabi Yunus melakukan perjalanan untuk menyeru pada kaum lainnya agar menyembah Allah dengan menggunakan kapal yang sudah penuh dengan penumpang. Karena ombak yang besar, setiap orang yang ada di kapal tersebut melakukan undian di tengah perjalanan. 

Baca juga: 10 Peluang Pintu Langit Terbuka Lebar, Doa yang Dipanjatkan Insya Allah Dikabulkan  

 

Dengan ketentuan siapa yang keluar namanya, maka dia yang harus melompat ke laut ke laut untuk mengurangi beban kapal itu. 

Tiga kali undian dilakukan hasilnya Nama nabi Yunus yang keluar. Nabi Yunus pun harus menerima konsekuensinya loncat ke laut. Setelah Nabi Yunus loncat ke laut, Nabi Yunus ditelan ikan besar.

photo
Infografis 3 Tanda Allah Menjawab Doa Kita - (Republika.co.id)

Meski begitu Ikan itu sudah diperintahkan Allah agar tidak mencelakai nabi Yunus. Tidak ada penjelasan rinci tentang berapa lama nabi Yunus berada dalam perut ikan. Di situlah nabi Yunus berdoa. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement