REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak keluarga yang memanfaatkan waktu libur weekend dengan melakukan perjalanan ke tempat-tempat wisata. Beramai-ramai membawa sejumlah anggota keluarga dengan kendaraan untuk menikmati kebersamaan di hari libur.
Dalam kondisi demikian, terdapat tuntunan yang diajarkan dalam Islam agar perjalanan tersebut diberkahi dan dilindungi Allah SWT. Maka sudah sepatutnya seorang Muslim memperhatikan bacaan doa untuk mengiringi perjalanan wisata.
Berikut ini tuntunan doa dan bacaan dalam melakukan perjalanan wisata, dari awal hingga pulang kembali ke rumah.
1. Doa Saat Berpamitan
Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi dalam kitab Minhajul Muslim menjelaskan, saat berpamitan, seseorang yang hendak pergi hendaknya membaca doa sebagai berikut:
أَسْتَودِعُ الله دِينَكُم، وَأَمَانَتَكُم، وخَوَاتِيمَ أَعْمَالِكُم
Latin: "Astawdi 'ullohu diinakum wa amaa natakum wa khowaa tiima a'maalikum."
Artinya: "Aku titipkan kepada Allah agama kalian, amanah kalian dan akhir amal kalian."
Untuk orang yang ditinggalkannya, berdoa:
زَوَّدَكَ اللَّهُ التَّقْوَى وَغَفَرَ ذَنْبَكَ وَيَسَّرَ لَكَ الْخَيْرَ حَيْثُمَا كُنْتَ
Latin: "Zawwa dakallohut taqwaa, wa ghofaro dzambaka, wa yassaro lakal khoiro haytsumaa kunta."
Artinya: "Semoga Allah membekalimu ketakwaan, mengampuni dosamu, dan memudahkan kebaikan untukmu di mana pun kamu berada."
2. Doa Saat Keluar Rumah
Saat melakukan perjalanan wisata hendaknya membaca doa keluar rumah, dengan membaca doa sebagai berikut:
بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَضِلَّ أَوْ أُضَلَّ أَوْ أَزِلَّ أَوْ أُزَلَّ أَوْ أَظْلِمَ أَوْ أُظْلَمَ أَوْ أَجْهَلَ أَوْ يُجْهَلَ عَلَىَّ
Latin: "Bismillahi tawakaltu 'alalloh laa haula wa laa quwwata illa billah. Allohumma inni a’udzubika an adhillu au udhollu au azillu au uzallu au azlimu au uzlamu au ajhilu au yujhalu ‘alayya."
Artinya: “Dengan nama Allah, aku hanya bertawakal kepada Allah, tiada daya dan kekuatan kecuali karena pertolongan Allah. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari tersesat atau disesatkan, dari ketergelinciran dan digelincirkan, serta dari berbuat bodoh atau dibodohi orang.”
Lihat halaman berikutnya >>>>