Sabtu 11 Nov 2023 09:31 WIB

Gerai Sehat dan Rumah Tahfidz, Cara Wakif Dompet Dhuafa Mengenang Almarhumah Anak

Gerai Sehat Dompet Dhuafa tingkatkan pelayanan kesehatan.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi gerai sehat.
Foto: Istimewa
Ilustrasi gerai sehat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL - Sekitar puluhan warga lanjut usia memenuhi kursi di halaman sebuah rumah bercat putih di Perum Gunung Sempu, Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Bantul. Di sana mereka mendapatkan pelayanan kesehatan gratis yang didirikan oleh Dompet Dhuafa.

Klinik yang bernama Gerai Sehat dan Rumah Tahfidz Putri 'Anisa' tersebut tidak hanya ditujukan untuk memberikan pelayanan kesehatan, tetapi juga akan menjadi asrama yang menampung mahasiswi kesehatan untuk belajar Alquran.

Baca Juga

Pasangan Sabar (68 tahun) dan Tri (56 tahun) mewakafkan rumah mereka untuk dijadikan sebagai gerai sehat sebagai cara mengenang almarhumah putri mereka yang bernama Anisa.

Awalnya, mereka menghubungi Dompet Dhuafa karena ibu mereka yang sudah sepuh ingin infaq dan berbincang langsung dengan tim Dompet Dhuafa. Dari sana, mereka mendengar mengenai program rumah tahfidz yang diadakan Dompet Dhuafa dan terpikirkan untuk membuat rumah keluarga menjadi rumah tahfidz.

Awalnya ia mengungkapkan keinginannya kepada Dompet Dhuafa untuk menjadikan rumah keluarga sebagai rumah tahfidz, seperti program Dompet Dhuafa di tempat lain. Namun rupanya Dompet Dhuafa memiliki kebutuhan untuk membangun Gerai Sehat di lokasi tersebut.

"Harapannya berguna bagi yang membutuhkan, kalau nanti sudah berjalan jadi rumah Tahfidz, rumah ini akan lebih bersinar. Biar nanti selalu dinaungi oleh malaikat," tutur Sabar saat ditemui di Gerai Sehat dan Rumah Tahfidz Anisa, Kamis (9/11/2023).

Tri juga mengungkapkan harapannya mengenai dibangunnya tempat pelayanan kesehatan dan Tahfidz tersebut. Nama Anisa disematkan di sana untuk mengenang almarhumah putri mereka.

"Kami berdoa insyaallah ini bisa menjadi amal jariyah kami, berkah untuk Anisa," ucap Tri.

Menurut Pimpinan Dompet Dhuafa Cabang Yogyakarta Muhammad Zahron, Gerai Sehat ini pertama kali diluncurkan pada tahun 2011 silam. Awalnya gerai sehat masih mengontrak di Jalan Palagan yang kemudian pindah ke Jalan Wates. Kini mereka pindah ke Gunung Sempu di rumah yang diwakafkan oleh warga bernama Sabar (68 tahun) kepada Dompet Dhuafa.

"Jadi awalnya masih mengontrak, maka ketika keluarga Pak Sabar ingin mewakafkan rumah mereka, kami mengajukan untuk menjadi Gerai Sehat," ungkap Zahron.

Ketika keluarga Sabar setuju, mereka lalu berinisiatif untuk merenovasi rumah mereka menjadi dua lantai. Lantai pertama dijadikan klinik untuk Gerai Sehat, dan lantai kedua nantinya akan menjadi asrama mahasiswi tenaga kesehatan yang akan praktek memberikan pelayanan kesehatan sekaligus belajar Alquran.

Secara garis besar Gerai Sehat yang sudah mulai beraktivitas sejak Mei 2023 ini merupakan klinik yang membina lansia, meskipun ini juga klinik umum. Di sini ada klub diabetes melitus dan memiliki pembinaan secara terukur dan terencana tentang diabetes. Tidak hanya itu, di perumahan yang memiliki banyak pensiunan ini terdapat kegiatan senam, pemeriksaan rutin, dan aktivitas lansia lainnya.

Jumlah tenaga kesehatan ada 7 orang yang terdiri dari 2 dokter, 1 perawat, 1 penyuluh lapangan, 1 koordinator, 1 tenaga bantu bidan dan 1 apoteker. Semua fasilitas dan tenaga kesehatan disediakan oleh Dompet Dhuafa.

Zahron mengungkapkan, Gerai Sehat ini juga menjadi pos utama dari aksi layanan sehat (ALS) atau periksa layanan kesehatan gratis di pedalaman, di enam wilayah terpencil di seluruh DI Yogyakarta.

SPV Ekonomi Dompet Dhuafa Yogyakarta, Imam Hidayat mengungkapkan bahwa kebermanfaatan gerai sehat ini harus bisa memberikan manfaat radius 5 km dari tempat berdirinya gerai sehat ini.

"Kita tidak menerima BPJS kesehatan tapi ada advokasi dari kasus yang sudah ada. Misalnya BPJS mati lalu Dompet Dhuafa assessment layak tidak dibantu untuk bisa dibayarkan tunggakannya," tutur Imam.

Selebihnya, meski secara umum gratis, para pasien yang datang ke gerai ini dapat membayar layanan kesehatan secara sukarela. Umumnya mereka membayar sebesar Rp 5000 hingga Rp 20 ribu.

Saat ini program rumah tahfidz belum berjalan karena lantai dua rumah yang akan dijadikan asrama tahfidz masih dalam renovasi. Rencananya program ini akan diluncurkan pada Januari 2024. Mahasiswi kesehatan yang dapat praktek di sana adalah mahasiswi semester 3 dan 4 dan mereka akan menghapal juz 30 selama praktek di Gerai Sehat.

"Setahun akan ganti periode dengan memberdayakan mahasiswi kesehatan semester 3-4. Harapannya nanti para mahasiswi tersebut bisa mempunyai nilai qurani yang bisa diamalkan oleh mereka sebagai majelis pertama keluarga," kata Imam. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement