Sabtu 11 Nov 2023 09:31 WIB

24 Dubes Negara Anggota OKI Sampaikan Kecaman Agresi Israel Kepada Menlu Swedia

Swedia siapkan bantuan ke Palestina hingga 2 juta dolar AS.

Rep: Rilis KBRI Stockholm,/ Red: Muhammad Subarkah
Para dubes dari 24 Negara OKI bertemu Menlu Swedia untuk bicarakan kondisi Palestina, Kamis (09/11/2023).
Foto: istimewa
Para dubes dari 24 Negara OKI bertemu Menlu Swedia untuk bicarakan kondisi Palestina, Kamis (09/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHLOM -- Dua puluh empat Duta Besar dan kepala perwakilan negara anggota OKI berkedudukan di Stockholm bertemu dengan Menteri Luar Negeri Swedia, Tobias Billström. Mereka datang untuk menyampaikan dukungan penuh terhadap Palestina serta kecaman atas tindakan agresi militer oleh Israel baik di Jalur Gaza maupun Tepi Barat.

Dalam pertemuan yang berlangsung di Kementerian Luar Negeri Swedia, Kamis, (09/11/2023), seluruh Duta Besar OKI yang hadir itu sampaikan tindakan Israel merupakan pelanggaran norma, nilai dan hukum HAM dan humaniter internasional. Selain itu tidak konsisten dengan Piagam PBB maupun konvensi internasional yang selama ini menjadi rujukan seluruh negara anggota PBB.

Baca Juga

Para Duta Besar dari negara OKI meminta Swedia untuk mendesak Israel dalam beberapa hal. Pertama, untuk melakukan gencatan senjata dan penghentian serangan militer. Kedua, membuka akses bagi bantuan kemanusiaan dari masyarakat internasional.

Ketiga agar Swedia tetap konsisten untuk mendukung solusi dua negara dimana Palestina dan Israel dapat hidup berdampingan secara damai berdasarkan pembagian wilayah pada tahun 1967.

Pada kesempatan tersebut, Duta Besar RI untuk Swedia, Kamapradipta Isnomo, tekankan kembali kecaman Indonesia atas tindak kekerasan Israel terhadap penduduk dan sarana sipil, khususnya rumah sakit, sekolah, dan tempat ibadah, di Jalur Gaza maupun Tepi Barat.

”Indonesia juga mengecam jatuhnya korban lebih dari 40 wartawan yang meliput di Jalur Gaza dan meminta Swedia untuk melanjutkan pemberian bantuan pembangunan internasional kepada Palestina,'' tegasnya.

Duta Besar Kamapradipta dalam pertemuan tersebut menekankan bila penangguhan atau penghentian bantuan kerja sama pembangunan jangka panjang untuk Palestina dapat menjadi preseden buruk."Ini karena juga  dapat menjadi bagian dari collective punishment (hukuman kolektif) terhadap Palestina dalam konteks bantuan internasional,” ujar Duta Besar Kamapradipta.

Menteri Luar Negeri Swedia dalam pertemuan tersebut telah menyampaikan apresiasi atas pertemuan dan dialog dengan Duta Besar dan kepala perwakilan OKI di Stockholm.

Menlu Swedia menyampaikan komitmen bantuan kemanusiaan untuk Jalur Gaza senilai SEK 210 juta (2 juta dolar AS) dan akan mengupayakan gencatan senjata dan pemberian akses kemanusiaan bersama negara anggota Uni Eropa lainnya.

Seperti diketahui Swedia adalah negara anggota Uni Eropa pertama yang secara resmi telah membuka hubungan diplomatik dengan Palestina pada tanggal 30 Oktober 2014. Melalui Swedish International Development Agency (SIDA), Swedia adalah salah satu kontributor bantuan pembangunan terbesar di Uni Eropa, melalui program tematis seperti demokrasi, kesetaraan gender, HAM, lingkungan hidup serta pembangunan ekonomi inklusif.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement