REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Penjabat (Pj) Walikota Yogyakarta, Singgih Raharjo meminta agar seluruh elemen masyarakat mengantisipasi gesekan yang berpotensi terjadi selama tahapan Pemilu 2024, terutama pada saat masa kampanye.
Masa kampanye Pemilu 2024 sendiri dimulai pada 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024. "Diharapkan semua pihak bersama-sama menciptakan pemilu damai dan tidak ada gesekan. Sesuai arahan Presiden RI agar menyelesaikan maupun mengantisipasi gesekan selama masa kampanye pemilihan legislatif, pemilihan presiden dan Pilkada," kata Singgih, Jumat (10/11/2023).
Singgih menyebut, pihaknya terus berkoordinasi dengan kepolisian dalam rangka menciptakan kondisi aman dan kondusif selama berjalannya tahapan Pemilu 2024. Salah satunya dengan melakukan gerakan zero knalpot brong melalui operasi penertiban yang terus dilakukan Polresta Yogyakarta.
“Ini adalah komitmen kita untuk menjaga Kota Yogya agar aman dan nyaman untuk mengantarkan pesta demokrasi di 2024, baik pileg maupun pilpres, dan pilkada,” ucap Singgih.
Kasi Humas Polresta Yogyakarta, Timbul Sasana Raharjo juga mengimbau seluruh elemen masyarakat khususnya di Kota Yogyakarta untuk terus menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat. Terlebih, di masa menjelang Pemilu 2024 ini ada potensi terjadinya gesekan atau konflik sosial di masyarakat.
"Pilihan boleh berbeda, tetapi persatuan dan kesatuan tetap terjaga. Jangan mudah dihasut oleh isu-isu yang tidak benar atau hoaks," kata Timbul.
Pihaknya juga bekerja sama dengan TNI hingga pemerintah daerah, serta instansi lainnya dalam mengawal seluruh tahapan Pemilu 2024 di Kota Yogyakarta agar berjalan dengan lancar.
"Mari kita jaga bersama kamtibmas di wilayah Hukum Kota Yogyakarta tetap kondusif, sehingga Pemilu Tahun 2024 dapat berjalan dengan aman dan damai," ucap Timbul.