Sabtu 11 Nov 2023 11:15 WIB

Sukabumi Komitmen Dorong Program Pengarusutamaan Gender

Sukabumi akan menguatkan program pemberdayaan perempuan.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi pemberian Anugerah Parahita Ekapraya.
Foto: Biro Pers Wapres
Ilustrasi pemberian Anugerah Parahita Ekapraya.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Pemkot Sukabumi berkomitmen mendorong program pengarusutamaan gender. Sehingga perempuan bisa berekspresi dalam berbagai bidang.

Hal ini mengemuka dalam verifikasi lapangan evaluasi pengarusutamaan gender tahun 2023 dalam rangka Anugerah Parahita Ekapraya (APE) di Ruang Pertemuan Setda, Balai Kota Sukabumi, Jumat (10/11/2023). Verifikasi yang dilakukan kurang lebih 1 jam itu dihadiri Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji sekaligus memaparkan program-program yang sudah di gagas Pemkot Sukabumi.

Baca Juga

'' Momen ini menunjukkan Pemkot Sukabumi berkomitmen kuat dalam pengarusutamaan gender di semua sektor,'' ujar Pj Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji. Indikatornya karena memberikan kesempatan yang sama berbagai sisi kepada kaum perempuan.

Didukung semua sektor memberikan peluang yang sama. '' Perempuan bergerak di bidang ekonomi, sosial, budaya dan program mengarah kesana,'' jelasnya.

Kusmana optimistis pada tahun ini bisa kembali meraih penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya. Sebab, capaian yang disampaikan bisa divalidasi.

Intinya kata Kusmana, pemkot sebagai pemerintah daerah yang berkomitmen mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender melalui strategi pengarusutamaan gender.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dalduk KBP3A) Kota Sukabumi Yadi Mulyadi mengatakan, Anugerah Parahita Ekapraya (APE) merupakan penghargaan yang diberikan oleh Pemerintah Republik Indonesia atas keberhasilan dan prakarsa dalam pencapaian pembangunan pengarusutamaan gender. Selain itu pada pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di pusat dan daerah.

'' Indikator pelaksanaan pengarusutamaan gender dilihat dari aspek kelembagaan dan implementasi dari tujuh prasyarat,'' ungkap Yadi. Ke tujuh hal itu yaitu komitmen, kebijakan, kelembagaan, sumberdaya, sistem informasi dan data terpilah, alat analisis gender dan partisipasi masyarakat.

APE yang dilaksanakan sekali dalam dua tahun ini terang Yadi, terbagi atas empat kategori yaitu, Pratama, Madya, Utama, dan Mentor.

APE merupakan strategi untuk mewujudkan kesetaraan gender yang melandasi pembangunan di negeri dengan memberdayakan semua masyarakat, baik perempuan maupun laki-laki agar dapat keluar dari kemiskinan dan meningkatkan taraf hidup mereka, serta berujung pada peningkatan perekonomian sebuah negara.

Yadi menuturkan, beberapa indikator yang digunakan dalam mengevaluasi hasil pembangunan yang berperspektif gender, yaitu Indeks Pembangunan Gender (IPG) dan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) sebagai indikator dampak.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement