Sabtu 11 Nov 2023 11:53 WIB

5 Tuntunan Rasulullah SAW untuk Orang Tua Saat Hadapi Anak  

Rasulullah SAW adalah contoh terbaik untuk keluarga

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi menyayangi anak. Rasulullah SAW adalah contoh terbaik untuk keluarga
Foto: ANTARA/Muhammad Iqbal
Ilustrasi menyayangi anak. Rasulullah SAW adalah contoh terbaik untuk keluarga

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Nabi Muhammad  SAW adalah ayah dan kakek yang sangat penyayang. Beliau menunjukkan kasih sayang kepada anak-anak di masyarakat dan tidak segan-segan membuat mereka merasa spesial dan dicintai.

 

Baca Juga

Dilansir di About Islam, berikut pesan yang sering dilakukan Rasulullah SAW ketika menghadapi anak-anak:  

 

1. Iman yang sempurna adalah berbuat baik kepada keluarga. Nabi Muhammad SAW bersabda:  

 

عن أبي هريرة رضي الله عنه مرفوعاً: أكمل المؤمنين إيمانا أحسنهم خلقا، وخياركم خياركم لنسائهم    

 

Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan secara marfū', "Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya, dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istrinya."  

 

Dalam Islam, iman dan keluarga berjalan beriringan. Orang tua kita mempunyai hak atas kita, dan ketika kita sendiri menjadi orang tua, anak-anak kita juga mempunyai hak atas kita.

 

Tidak ada jalan pintas dalam hal memusatkan perhatian dan membesarkan keluarga yang saleh. Tapi ada panduan penting seperti semua aspek kehidupan Muslim lainnya, panduan itu adalah Nabi Muhammad (saw).

 

2. Ajak anak bermain

 

Dalam sebuah riwayat dijelaskan sebagai berikut:  

 

Mereka pergi bersama Nabi SAW…dan Husain sedang bermain di jalan. Nabi SAW datang ke hadapan orang-orang dan mengulurkan tangannya, dan anak itu mulai berlari kesana kemari. Nabi SAW membuatnya tertawa sampai beliau menangkapnya, lalu beliau meletakkan satu tangan di bawah dagunya dan tangan lainnya di kepalanya dan menciumnya, dan berkata, “Husain adalah bagian dari diriku dan aku adalah bagian dari dia. Semoga Allah mencintai orang-orang yang mencintai Husain. Husain adalah suku di antara suku-suku.” (HR Ibnu Majah). 

 

Ini adalah kisah indah tentang cara Nabi (saw) berinteraksi dengan cucunya , Husain. Ceria, asyik, dan penuh kasih sayang hanyalah sedikit dari kata-kata mengharukan yang terlintas di benak saat membaca narasi ini.

 

 Melihat contoh Nabi SAW, orang tua Muslim juga mencoba memperlakukan anak-anak dalam kehidupan mereka dengan cara yang sama. Sulit membayangkan ada orang yang tidak menginginkan hubungan seperti ini. 

 

Baca juga: Pesan Nabi Muhammad SAW untuk Saudara-Saudara Kita di Palestina

 

Namun bagi seorang Muslim, pengalaman yang melekat pada diri manusia ini adalah pengalaman yang benar-benar dianjurkan  Islam dan pengalaman yang dapat diberikan pahala kepada seseorang oleh Allah SWT. 

 

Karena keimanan dan keluarga berjalan beriringan dalam Islam, seorang Muslim harus memastikan reputasinya yang kokoh di mata keluarganya agar juga memiliki kedudukan yang dihormati di sisi Yang Mahakuasa.

 

 

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement