Sabtu 11 Nov 2023 16:48 WIB

Cegah Penumpukan, Pemkot Surabaya Evaluasi Arus Shuttle Bus Piala Dunia U17

Sebanyak 130 unit bus diberangkatkan menuju ke Stadion Gelora Bung Tomo.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Suporter memasuki bus mini bertenaga lisrik di Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ), Surabaya, yang ingin menonton Piala Dunia U-17 di GBT.
Foto: Antara/Umarul Faruq
Suporter memasuki bus mini bertenaga lisrik di Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ), Surabaya, yang ingin menonton Piala Dunia U-17 di GBT.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Tundjung Iswandaru, mengaku telah berupaya memaksimalkan shuttle bus yang digunakan untuk mobilitas penonton Piala Dunia U-17 pada Jumat (10/11/2023) malam. Sebanyak 130 unit bus diberangkatkan menuju ke Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) untuk mengangkut penonton yang hendak pulang.

Ratusan bus tersebut disebar di enam titik penjemputan yang telah disediakan oleh panitia lokal (LOC) Piala Dunia U-17 dan Pemkot Surabaya. Pada saat pemberangkatan, kata dia, sebenarnya tidak ada masalah dengan pengangkutan.

Bahkan sebelum Maghrib, seluruh bus tuntas mengangkut penonton sampai di area parkiran lapangan A, B, dan C Stadion GBT. Namun, setelah pertandingan selesai pada pukul 21.00 WIB, puluhan ribu penonton keluar bersamaan ke area titik penjemputan untuk bergegas pulang.

Di saat itu lah penonton mulai rebutan agar bisa menaiki bus lebih dulu. "Memang tidak sebanding antara orang (penumpang) dengan bus. Harapannya, berangkat itu kan bisa beberapa kali antar, nah pulangnya mereka minta segera, bersamaan. Kalau waktu bersamaan kan butuh proses waktu pengangkutan," kata Tundjung, Sabtu (11/11/2023).