Sabtu 11 Nov 2023 17:02 WIB

Jokowi Tiba di Riyadh Hadiri KTT Luar Biasa OKI

Jokowi didampingi sejumlah pejabat Indonesia di Riyadh.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Erdy Nasrul
Presiden Jokowi bersama Menhan Prabowo dan Menlu Retno Marsudi.
Foto: Dok Kemenhan
Presiden Jokowi bersama Menhan Prabowo dan Menlu Retno Marsudi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 11 jam, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan rombongan tiba di Bandara Internasional King Khalid, Riyadh, Arab Saudi, Sabtu (11/11/2023) sekitar pukul 04.40 waktu setempat.

Dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, ketibaan Jokowi disambut oleh Wakil Gubernur Riyadh Amir Mohammad bin Abdurrahman, Duta Besar RI untuk Kerajaan Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Faisal bin Abdullah Al-Amudi, dan Atase Pertahanan KBRI Riyadh Brigjen TNI Putut Witjaksono.

Baca Juga

Dari bandara, Presiden Jokowi menuju hotel tempatnya bermalam di Riyadh. Di hotel tersebut, Presiden disambut oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Wakil Kepala Perwakilan RI di Riyadh Sugiri Suparwan, dan Konsulat Jenderal RI Jeddah Yusron B. Ambary.

Di Riyadh, Presiden Jokowi diagendakan untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). KTT tersebut digelar sebagai tanggapan terhadap situasi krisis di Gaza, Palestina akibat agresi brutal Israel.

Sebelumnya, Jokowi mengatakan, KTT OKI ini sangat penting sebagai upaya tambahan untuk menghentikan serangan Israel terhadap Palestina. Di forum itu, Jokowi akan mempertegas seruan agar segera dilakukan gencatan senjata dan juga meningkatkan bantuan kemanusiaan untuk masyarakat Palestina.

"Saya akan pertegas serukan agar gencatan senjata dapat segera dilakukan dan bantuan kemanusiaan dapat diperbesar," ujar Jokowi dalam keterangannya yang disiarkan melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden.

Usai menghadiri KTT Luar Biasa OKI, Jokowi akan bertolak ke Washington DC, Amerika Serikat pada 12 November 2023. Dalam kunjungannya tersebut, Jokowi akan bertemu Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan mempertegas posisi Indonesia terkait kondisi Gaza.

Selain itu, Jokowi juga akan menyampaikan hasil KTT OKI kepada Joe Biden. Menurutnya, pertemuannya dengan Presiden Biden merupakan kesempatan yang baik untuk menyuarakan posisi tegas Indonesia mengenai kondisi Gaza.

"Kunjungan ini juga merupakan kesempatan baik untuk langsung menyampaikan hasil KTT OKI di Riyadh yang mencerminkan solidaritas negara-negara OKI untuk membela keadilan dan kemanusiaan," jelas Jokowi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement