Ahad 12 Nov 2023 10:27 WIB

Jazilul: Hasil Survei Internal Justru Anies-Muhaimin Ada di Puncak

Waketum PKB Jazilul Fawaid sebut survei internal justru Anies-Muhaimin paling unggul.

Rep: Eva Rianti/ Red: Bilal Ramadhan
Simpatisan mengikuti acara senam dan jalan bareng AMIN. Waketum PKB Jazilul Fawaid sebut survei internal justru Anies-Muhaimin paling unggul.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Simpatisan mengikuti acara senam dan jalan bareng AMIN. Waketum PKB Jazilul Fawaid sebut survei internal justru Anies-Muhaimin paling unggul.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (Waketum PKB) Jazilul Fawaid mengomentari ihwal hasil survei terbaru Poltracking Indonesia yang menyebut bahwa mayoritas massa Nahdlatul Ulama (NU) memilih pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Jazilul menyangsikan survei tersebut.

Survei terbaru Poltracking Indonesia memunculkan pertanyaan, lantaran PKB diketahui memiliki basis massa warga NU/ Nahdliyin yang secara orientasi mendukung pasangan capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar ‘AMIN’. PKB, bersama dengan Partai Nasdem dan PKS diketahui adalah partai-partai pengusung pasangan AMIN dalam Pilpres 2024. 

Baca Juga

Jazilul mengungkapkan bahwa pihaknya memiliki survei internal yang berbeda hasilnya dengan hasil survei Poltracking. Menurut survei internal, posisi AMIN menjadi paling unggul dibandingkan dua rivalnya, Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

“Saya juga punya survei internal yang menunjukkan sama sekali jauh berbeda dan kita tidak publikasi, bahkan pasangan Anies sudah 40 persen, nomor dua disusul Ganjar, Prabowo yang nomor ketiga,” tutur Jazilul kepada wartawan usai menghadiri perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-12 Partai Nasdem di Nasdem Tower, Jakarta Pusat, Sabtu (11/11/2023).

Jazilul menegaskan bahwa warga Nahdliyin memiliki kesadaran penuh dalam berpegang teguh pada nilai-nilai dan perjuangan umat. Hal itu sejalan dengan semangat yang dibangun pasangan AMIN.

“Warga NU punya kesadaran dan kecerdasan politik, kemana suara santri dan perjuangan ahlussunah wal jamaah, perjuangan keumatan dilakukan,” ujar dia.

Jazilul pun menyangsikan survei tersebut dan menekankan bahwa warga Nahdliyin tegak lurus pada pasangan AMIN. “Karena sampling warga NU gimana sih cara dia nyampling? Saya mau tanya warga NU yang mana sampai sampling-nya beda? Kalau samplingnya pengurus NU saya yakinkan NU yang ber-KTA (kartu tanda anggota) saya yakinkan ke AMIN,” tegasnya.

Diketahui, lembaga survei Poltracking Indonesia pada Jumat (10/11/2023) merilis hasil survei terbaru. Salah satu hasilnya adalah warga NU mayoritas memilih pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dengan persentase hingga 42,4 persen. Disusul oleh pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD (30,4 persen) dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (23,7 persen).

Hasil survei yang sama juga menunjukkan, warga Muhammadiyah paling banyak memilih pasangan Prabowo-Gibran (42,3 persen), disusul Anies-Muhaimin (30,8 persen) dan Ganjar-Mahfud (23,1 persen).

Survei itu dilakukan pada periode 28 Oktober-3 November 2023 dengan jumlah 1.220 responden bermetode multistage random sampling. Metode surveinya yakni wawancara tatap muka langsung dengan responden terpilih.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement