Ahad 12 Nov 2023 12:00 WIB

Jokowi Desak OKI Tuntut Pertanggungjawaban Israel di Palestina

Serangan Israel merupakan kejahatan kemanusiaan.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Muhammad Hafil
logo-OKI
logo-OKI

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendesak negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) agar menuntut pertanggungjawaban Israel atas kekejaman kemanusiaan terhadap masyarakat Palestina. OKI, kata Jokowi, bisa menggunakan semua lininya untuk menuntut pertanggungjawaban Israel tersebut.

“Misalnya, mendesak diberikannya akses pada Independent International Commission of Inquary of the Occupied Palestinian territory yang dibentuk Dewan HAM PBB untuk melaksanakan mandatnya dan terus mendukung proses advisory opinion di mahkamah internasional,” kata Jokowi saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Riyadh, Arab Saudi, Ahad (11/11/2023).

Baca Juga

Jokowi menyebut, serangan Israel tersebut merupakan kekejaman kemanusiaan terhadap masyarakat Palestina yang harus segera dihentikan. Namun sayangnya, setelah satu bulan serangan tersebut terjadi, dunia justru seolah-olah tak berdaya menghentikan kekejaman Israel terhadap Palestina.

“Satu bulan telah terjadi kekejaman ini dan dunia seolah-olah tidak berdaya, lebih dari 7,9 miliar penduduk dunia, dan lebih dari 190 pimpinan negara tapi sampai saat ini tak satupun yang mampu menghentikan kekejaman ini,” kata Jokowi.

Jokowi pun mendesak agar OKI harus bersatu dan menjadi garda terdepan untuk menyelesaikan masalah ini. Ia juga mendorong segera dilakukannya gencatan senjata. Sebab, tanpa gencatan senjata, situasi tak akan membaik karena Israel telah menggunakan narasi pembelaan diri dan terus melakukan pembunuhan terhadap masyarakat sipil.

“Ini tak lain sebuah collective punishment dan kita semua harus mencari jalan agar Israel segera melakukan gencatan senjata,” ujarnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement