Ahad 12 Nov 2023 16:27 WIB

Negara-Negara Islam dan Arab Gelar Konferensi Soal Palestina

KTT Arab-Islam ini digelar untuk menegaskan solidaritas kepada Palestina

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
KTT Arab-Islam ini digelar untuk menegaskan solidaritas dan dukungan OKI yang tak tergoyahkan untuk rakyat Palestina.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
KTT Arab-Islam ini digelar untuk menegaskan solidaritas dan dukungan OKI yang tak tergoyahkan untuk rakyat Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Organisasi Kerja Sama Islam menggelar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Arab-Islam diselenggarakan di Kota Riyadh, Arab Saudi, untuk membahas agresi Israel terhadap Palestina.

KTT ini dibuka Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al Saud. KTT ini dihadiri para pemimpin dan kepala pemerintahan serta kepala delegasi negara-negara anggota OKI dan Liga Negara-Negara Arab.

Baca Juga

Dalam pidatonya pada KTT tersebut, Sekretaris Jenderal OKI Hissein Brahim Taha, menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Kerajaan Arab Saudi, di bawah kepemimpinan Penjaga Dua Masjid Suci, Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud, dan Mohammed bin Salman Al Saud, atas undangan untuk menyelenggarakan KTT luar biasa.

Taha menegaskan KTT Arab-Islam ini digelar untuk menegaskan solidaritas dan dukungan OKI yang tak tergoyahkan untuk rakyat Palestina.

"Dan komitmen bersama kami terhadap tanggung jawab kami untuk mendukung tujuan utama kami, yaitu Perjuangan Palestina dan Al-Quds Al-Sharif," kata Taha seperti dikutip dari situs resmi OKI, Sabtu (11/11/2023).

Sekretaris Jenderal menyerukan penghentian segera, tahan lama, dan komprehensif agresi Israel yang sedang berlangsung terhadap rakyat Palestina, untuk membuka koridor kemanusiaan untuk memberikan bantuan dan kebutuhan penting ke Jalur Gaza dengan cara yang memadai dan berkelanjutan. Ia juga menyerukan perlindungan internasional bagi rakyat Palestina.

Ia menggarisbawahi penolakannya secara mutlak terhadap rencana pemindahan paksa warga Palestina. Taha mengatakan solusi adil, langgeng, dan komprehensif untuk masalah Palestina membutuhkan pembentukan Negara Palestina yang merdeka di perbatasan 4 Juni 1967, dengan Al-Quds Al-Sharif sebagai ibu kotanya, berdasarkan resolusi legitimasi internasional dan Prakarsa Perdamaian Arab.

Berdasarkan situs Sekretaris Kabinet pemerintah Indonesia, Presiden Joko Widodo tiba di Riyadh untuk menghadiri KTT OKI. Jokowi dan rombongan dilaporkan tiba di Bandar Udara (Bandara) Internasional King Khalid, Riyadh, Arab Saudi, pada Sabtu sekitar pukul 04.40 waktu setempat.

Di bawah tangga pesawat, Presiden Jokowi disambut Wakil Gubernur Riyadh Amir Mohammad bin Abdurrahman, Duta Besar RI untuk Kerajaan Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Faisal bin Abdullah Al-Amudi, dan Atase Pertahanan KBRI Riyadh Brigjen TNI Putut Witjaksono.

Dari bandara, Presiden Jokowi menuju hotel tempatnya bermalam di Riyadh. Di hotel tersebut, Presiden disambut oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Wakil Kepala Perwakilan RI di Riyadh Sugiri Suparwan, dan Konsulat Jenderal RI Jeddah Yusron B. Ambary.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement