REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu target aksi boikot Gerakan Boycott, Divestment, Sanctions (BDS) adalah restoran pizza Papa John's. Berdiri sejak 1984 di Jeffersonville, Indiana AS waralaba yang sudah lebih dari 30 tahun itu telah memiliki 5.000 restoran yang tersebar di 45 negara, salah satunya adalah Israel.
Saat konflik antara Rusia dan Ukraina, Papa John's dengan percaya diri menyatakan langsung dukungannya untuk Ukraina sebagai korban dan mengutuk keras tindakan invasi yang dilakukan Rusia. Namun, sudah lebih dari sebulan konflik Israel dan Palestina di jalur Gaza Papa John's memilih untuk diam.
Sudah lebih dari tiga tahun ini, Papa John's juga telah mengumpulkan donasi lebih dari 9 juta dolar AS atau sekitar untuk organisasi komunitas melalui penjualan pizza Shaq-a-Roni di AS. Dalam laman resminya, Papa John's menegaskan setiap waralaba lokal Papa John's membantu lebih banyak generasi muda untuk membuat perubahan nyata di komunitas mereka dan di dunia.
Apakah waralaba Papa John's di Israel juga melakukan hal tersebut? Belum ada konfirmasi terkait hal ini.
Keterkaitan Papa John's dan Israel dimulai sejak 2016, setelah gerai pertamanya di Tel Aviv resmi dibuka. Saat ini, pengusaha Israel Moti Richter yang mengantongi izin resmi jaringan pizza populer AS itu di Israel. Saat ini hampir 20 kedai Papa John's tersebar di Israel, Richter berharap dapat memperluas waralaba dengan target 25 lokasi pada 2025.