REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Menteri Energi Ukraina German Galushchenko mengatakan negaranya akan memiliki cukup sumber daya energi untuk melewati musim dingin tahun ini. Tapi ia memperkirakan serangan Rusia mungkin akan mengganggu jaringan pasokan.
"Kami memiliki cukup sumber daya energi, dalam mengenai ini kami merasa ketenangan, pertanyaannya seberapa banyak serangan di masa mendatang akan mempengaruhi pasokan," kata Galushchenko di stasiun televisi Ukraina, Ahad (12/11/2023).
Pada Rabu (8/11/2023) lalu Kiev mengatakan dalam beberapa pekan terakhir Rusia menyerang infrastruktur Ukraina sebanyak 60 kali. Hal ini meningkatkan kekhawatiran mungkin Moskow sudah mulai mengincar pembangkit listrik untuk musim dingin kedua selama perang.
Musim dingin lalu ribuan drone dan rudal Rusia menghantam infrastruktur listrik Ukraina. Menimbulkan pemadaman listrik di mana-mana.
Galushchenko mengatakan Ukraina memperkirakan Rusia akan memulai kembali serangan rudal dan drone ke infrastruktur energi saat suhu udara turun dan bertahan di bawah nol derajat Celsius.
"Tentu, suhu udara yang rendah menambah kerusakan, suhu udara di bawah nol sudah meningkatkan resiko," kata Galushchenko.
Sepanjang musim gugur, Ukraina menikmati suhu udara hangat. Tapi suhu diperkirakan turun ke bawah nol Celsius di Kiev dan beberapa daerah lalu pekan depan.