Ahad 12 Nov 2023 22:47 WIB

Aktivis Pro-Palestina di Australia Gunakan Jet Ski Blokade Pengiriman Senjata ke Israel

Ekspor senjata Australia untuk Israel penuh rahasia dan tak bisa dipertanggunjawabkan

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Demonstran anti-perang bernyanyi setelah menunda keberangkatan kapal Cape Orlando selama sembilan jam dari Pelabuhan Oakland di Oakland, California, Jumat, (3/11/ 2023). Pendemo mengatakan mereka yakin kapal itu membawa pasokan militer dan mereka menuntut agar kapal tersebut diberhentikan. penghentian bantuan militer ke Israel dan gencatan senjata terhadap Gaza.
Foto: Ray Chavez/Bay Area News Group via AP
Demonstran anti-perang bernyanyi setelah menunda keberangkatan kapal Cape Orlando selama sembilan jam dari Pelabuhan Oakland di Oakland, California, Jumat, (3/11/ 2023). Pendemo mengatakan mereka yakin kapal itu membawa pasokan militer dan mereka menuntut agar kapal tersebut diberhentikan. penghentian bantuan militer ke Israel dan gencatan senjata terhadap Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Aksi blokade pengiriman senjata ke Israel yang dilakukan aktivis pro-Palestina di pelabuhan Australia memunculkan kasus yang unik. Ekspor senjata Australia untuk Israel terbilang penuh rahasia dan tidak dapat dipertanggungjawabkan.

“Hanya sedikit orang yang mengetahui bahwa Australia memiliki salah satu sistem ekspor senjata yang paling rahasia dan tidak dapat dipertanggungjawabkan di dunia,” kata Senator Partai Hijau Australia David Shoebridge kepada Senat Australia pada 7 November 2023.

Baca Juga

Gugatan hukum yang diajukan di pengadilan tinggi Australia oleh organisasi hak asasi manusia Palestina dan Australia pada 6 November juga berupaya untuk menjelaskan perdagangan gelap ini. Kasus ini merupakan kasus pertama di Australia.

Kasus tersebut terjadi ketika para pendukung Palestina di Australia bergabung dengan gerakan internasional “block the boat” untuk memprotes pengiriman senjata ke Israel. Protes di Port Botany Sydney menyusul protes serupa di Pelabuhan Melbourne pada 8 November dengan para aktivis berbaring di depan truk yang membawa kargo untuk perusahaan pelayaran Israel Zim.

Tapi sulit untuk menentukan apakah pengiriman dari Australia memang termasuk senjata yang dikirim ke Israel karena kurangnya transparansi mengenai pertumbuhan industri ekspor militer Australia.

“Pemerintah kami tidak memberitahu kepada siapa kami mengekspor senjata, tidak memberi tahu kami apa senjatanya, tidak memberi tahu kita siapa yang mendapat untung di Australia dari penjualan senjata,” kata Shoebridge di Senat.

Shoebridge mengatakan, informasi seperti itu kurang tersedia di Australia dibandingkan di negara lain, termasuk Amerika Serikat (AS). Hal yang diketahui dari Departemen Pertahanan Australia adalah Australia telah mengeluarkan 350 izin ekspor alat pertahanan ke Israel sejak 2017, termasuk 52 izin pada tahun ini saja. Informasi tersebut juga baru dipublikasikan setelah pertanyaan langsung dari Shoebridge selama dengar pendapat Senat tahun ini.

Australia adalah pengekspor senjata utama terbesar ke-15....

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement