REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat berbicara bandara, pasti yang terlintas di benak masyarakat luas ialah sebagai tempat singgah sementara untuk berangkat ataupun datang dengan menggunakan pesawat. Namun hal itu tampaknya tak berlaku untuk Bandara Internasional Changi Singapura yang baru saja memperbarui Terminal 2 dan membukanya untuk umum pada awal November 2023.
Tak hanya menjadi tempat singgah untuk mereka yang akan pergi dan datang menggunakan pesawat, Terminal 2 Changi yang baru hadir ini sebagai lokasi penuh atraksi dengan kecanggihan teknologi. Menariknya hal itu dapat dinikmati tidak hanya oleh orang-orang yang akan berpergian menggunakan pesawat tapi juga untuk masyarakat umum sehingga memberikan nilai tambah pada bandara terbesar di Singapura ini.
Dimulai dari titik pintu keberangkatan, pada saat memasuki Terminal 2 yang baru pengunjung akan disuguhkan pemandangan air terjun bernama The Wonderfall. Bisa dibilang dari semua pengalaman penuh teknologi yang ditawarkan, Wonderfall menjadi daya tarik paling utama karena menyambut pengunjung bandara dengan sensasi di dekat air terjun yang terasa nyata.
Berbeda dari air terjun pada umumnya, air terjun yang satu ini tidak akan membuat basah karena merupakan pertunjukan yang sepenuhnya berjalan dengan teknologi menampilkan visual dalam layar digital dengan tinggi 14 meter. Visual air terjun memanjakan mata tersebut juga dilengkapi dengan audio deburan air menguatkan sensasi layaknya pengunjung tengah menikmati air terjun di alam.
Berbicara tentang alam, desain yang dihadirkan di Terminal 2 Bandara Internasional Changi yang baru itu juga mendukung sehingga menghilangkan kesan umum bahwa bandara hanya memiliki desain monokrom. Hadir dengan banyak sentuhan tumbuh-tumbuhan hidup dan juga didukung dengan karpet yang didesain terinspirasi dari topografi Bumi, membuat nuansa alam semakin kental di terminal yang kapasitasnya ditambah hingga 21 ribu meter persegi itu.
Meski begitu sentuhan teknologi juga tetap dapat dirasakan oleh pengunjung yang ingin melakukan check-in secara mandiri lewat alat check-in otomatis yang memiliki cara kerja sederhana untuk para pelanggan yang akan terbang.
Tim internal Bandara Changi menyebutkan di Terminal 2 baru, alat-alat check-in mandiri untuk pelanggan yang akan melakukan keberangkatan dan juga sistem penanganan bagasi otomatisnya telah ditingkatkan hingga dua kali lipat. Bagi pelanggan yang datang dengan anak-anak ataupun berkebutuhan khusus, juga tersedia counter khusus untuk melakukan validasi data di imigrasi dengan sistem otomasi bernama Special Assistance Lanes.
Layanan yang sepenuhnya berjalan dengan teknologi itu tersedia baik di tempat imigrasi keberangkatan dan kedatangan sehingga pengunjung yang datang dengan anak-anak ataupun yang berkebutuhan khusus dapat dengan mudah melewati tahapan imigrasi secara mandiri. Harapannya lewat sentuhan teknologi tersebut semua pelanggan dapat merasa nyaman dan memiliki pengalaman menyenangkan saat melakukan perjalanan dari Terminal 2 dengan wajah barunya.
Hadirnya atraksi bernama "The Flap Pix"... (halaman selanjutnya)