Senin 13 Nov 2023 10:17 WIB

Jet-Jet Tempur Israel Serang Hizbullah di Lebanon Selatan

Hizbullah mengatakan Israel memasang alat penyadap dan mata-mata di perbatasan

Rep: Amri Amrullah/ Red: Esthi Maharani
Israel langsung membalas dengan jet-jet tempurnya yang menghantam wilayah Lebanon selatan.
Foto: AP
Israel langsung membalas dengan jet-jet tempurnya yang menghantam wilayah Lebanon selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Hizbullah mengatakan bahwa mereka menembaki tim Israel yang memasang 'alat penyadap dan mata-mata' di dekat perbatasan. Terkait serangan Hizbullah itu, Israel langsung membalas dengan jet-jet tempurnya yang menghantam wilayah Lebanon selatan.

Serangan ini juga diklaim Israel dilakukan setelah sebuah rudal anti-tank melukai warga Israel di dekat perbatasan. Tentara Israel pada hari Ahad (12/11/2023), mengatakan "sejumlah warga sipil Israel terluka" dalam serangan rudal antitank di dekat desa Dovev, hanya 800 meter (0,5 mil) dari perbatasan dengan Lebanon.

Baca Juga

Israel Electric Corporation mengatakan bahwa rudal dari Lebanon "menghantam para karyawan" yang sedang berada di Dovev untuk memperbaiki saluran listrik yang rusak akibat serangan sebelumnya.

Kelompok Hizbullah yang didukung Iran mengaku bertanggung jawab dan mengatakan bahwa mereka telah menembaki sebuah tim Israel yang sedang memasang "alat penyadap dan mata-mata" di dekat perbatasan.

Sejak serangan Hamas pada 7 Oktober yang diikuti oleh serangan Israel ke Gaza, Israel juga telah melakukan kontak senjata dengan kelompok-kelompok bersenjata di Libanon selatan hampir setiap hari.

Serangan Israel telah merenggut nyawa warga sipil Palestina di Gaalza lebih dari 11.100 orang - di mana 74 persen di antaranya adalah perempuan dan anak-anak. Akibat gempuran Israel ke Gaza ini juga telah menyebabkan 1,7 juta orang harus hidup dalam pengungsian dalam lima minggu terakhir.

Selain Hizbullah, cabang Hamas di Lebanon juga telah melancarkan serangan ke Israel selatan dalam beberapa pekan terakhir. Tentara Israel mengatakan bahwa 15 roket ditembakkan ke arah Israel utara dari Lebanon pada hari Ahad, dengan empat di antaranya dicegat oleh sistem pertahanan rudal.

Brigade Qassam cabang Lebanon mengaku bertanggung jawab atas serangan yang menargetkan kota-kota Israel, Haifa, Nahariya dan Shlomi, sebagai tanggapan atas "pembantaian dan agresi" di Gaza. Petugas medis Israel mengatakan setidaknya 10 orang terluka.

Serangan lintas batas dari Lebanon telah menewaskan sedikitnya enam tentara Israel dan dua warga sipil, menurut tentara dan paramedis.

Para pemimpin Israel telah memperingatkan Hizbullah agar tidak melancarkan serangan besar-besaran ke Israel, dengan mengatakan bahwa mereka dapat mengalami nasib yang sama seperti Gaza yang terkepung jika mereka terlibat dalam perang. Sementara Israel dan Hizbullah pernah berperang selama sebulan pada tahun 2006.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement