REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan ketua PP Muhammadiyah dan Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais melakukan beberapa kunjungan ke basis-basis Muhammadiyah di Jawa Timur.
Amien Rais mengawali kunjungannya menghadiri tabligh akbar sewindu Pondok Pesantren Al-Munawaroh di Desa Brondong Lamongan, pada tanggal 11 November 2023. Di sana, dia memberikan pesan-pesan moral keagamaan kepada jamaah yang hadir tentang pentingnya ilmu pengetahuan.
"Masyarakat bangsa, agar betul-betul selektif dan tidak terkecoh lagi dalam memilih pemimpin, terutama memilih presiden. Saat ini situasi dan kondisi kebangsaan serta kesulitan hidup yang dialami bangsa Indonesia dewasa ini penyebab utamanya adalah kepemimpinan nasional yang tidak cakap, tidak memiliki orientasi yang benar sesuai pedoman undang-undang, menyimpang dari tujuan utama seorang pemimpin, yakni menegakkan keadilan dan menyejahterakan rakyatnya,'' katanya.
Selepas acara di Brondong Lamongan, Amien melanjutkan safari dakwahnya di Surabaya. Pada acara ini dia pun kembali mengingatkan pentingnya kekompakan kaum muslimin, khususnya jamaah muhammadiyah dan NU serta lainnya dalam Pemilu 2024. ''Ke depan pemilu betul-betul mampu memilih pemimpin yang amanah dan paham akan cara mengentaskan masyarakat Indonesia dari problematika kesejahteraan dan ketidakadilan yang dialaminya,'' kata menegaskan.
Pada hari yang kedua, yakni pada tanggal 12 November 2024, Amien menghadiri Milad Muhammadiyab Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Probolingo. Di hadapan, sekitar 3.000 jamaah yang hadir Amien kembali membeberkan pandangan-pandangannya soal isu-isu nasional Jepang pemilu.
"Sesungguhnya segenap kaum Muslimin, terutama jamaah Muhammadiyah di seluruh tingkatan harus memiliki respons tanggung jawab yang maksimal dalam menentukan presiden, termasuk wakil-wakil rakyat yang akan dipilih dan diperjuangkannya."
"Umat Islam menurut beliau, tidak bisa hanya berpangkutangan atau diam, yang ujungnya nanti bisa memberi peluang terpilihnya calon yang justru ketika berkuasa amat merugikan Ummat Islam, sebagaimana yang terjadi pada rezim saat ini,'' kata Amien Rais.