REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Baznas, Bursa Efek Indonesia (BEI), dan PT Henan Putihrai (HP) Sekuritas mengupayakan optimalisasi perolehan zakat saham melalui Seminar Syariah bertajuk "Urgensi Zakat Saham" di kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Jawa Barat, Rabu (8/11/2023).
Turut hadir dalam acara tersebut Kepala Divisi Muzaki Prioritas Baznas RI Adhi Kelvianto Septa Pradana, Sharia Development Product Specialist IDX Islamic Aldiansah Akbar, Research Analysist HP Sekuritas Steven Gunawan, dan Wakil Ketua III Baznas Jawa Barat Achmad Ridwan.
Dalam sambutannya, Adhi Kelvianto mengapresiasi dan menyambut baik seminar syariah yang digelar oleh Baznas, PT Henan Putihrai Sekuritas, dan IDX Islamic dalam upaya optimalisasi perolehan zakat saham. "Kami sangat mengapresiasi seminar ini, sehingga diharapkan dapat mengoptimalkan literasi mengenai ZIS (zakat, infak, sedekah), dan pasar modal syariah kepada masyarakat, khususnya bagi pengurus Baznas tingkat provinsi/kota/kabupaten di wilayah Provinsi Jawa Barat," ujar Adhi Kelvianto.
Pimpinan Baznas RI Bidang Pengumpulan Rizaludin Kurniawan menjelaskan, Baznas bersama mitranya dari PT Henan Putihrai Sekuritas dan IDX Islamic sudah beberapa kali menggelar seminar syariah.
Menurut Rizaludin, seminar tersebut merupakan upaya sosialisasi kemudahan berzakat dan sedekah saham kepada para investor melalui seluruh saluran yang ada di Baznas khususnya zakat saham PT Henan Putihrai Sekuritas serta IDX Islamic.
"Melalui seminar ini, kami berharap lebih banyak pelaku pasar modal yang bersedekah dan berzakat. Sebab saham juga termasuk jenis harta yang wajib dikeluarkan zakatnya setelah mencapai nisab atau jumlah harta benda minimum yang dikenakan zakat," katanya.
Sementara itu, Aldiansah Akbar dari IDX Islamic mengatakan, pihaknya mempercayakan Baznas sebagai mitra dalam penyelenggaraan zakat saham karena Baznas adalah lembaga yang punya otoritas dan teruji profesional dalam pengelolaan dan penyaluran di bidang itu.
"Zakat saham perlu terus dipopulerkan ke tengah masyarakat. Karena tidak hanya masyarakat biasa, lembaga-lembaga filantropi pun masih belum tahu tentang apa itu zakat saham," katanya.
"Untuk itu, dibutuhkan sinergi dengan lembaga lain yang kompeten, teruji, dan penuh dedikasi serta tanggung jawab terhadap pengelolaan dan penyaluran zakat seperti Baznas, mengingat potensi zakat saham di Indonesia ini cukup besar," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Research Analyst PT. Henan Puthrai Sekuritas Steven Gunawan mengungkapkan, perusahaannya mempunyai produk unggulan bernama BERKAH atau Berinvestasi sambil Bersedekah. Katanya, program ini bertujuan meningkatkan antusiasme Investor Syariah untuk berinvestasi sambil berbagi.
"Melalui program BERKAH ini, investor dapat menunaikan zakat dan sedekah saham syariah dengan mudah melalui aplikasi HPX Syariah. Dua puluh persen dari net fee transaksi nasabah ini nantinya akan disedekahkan ke Baznas," katanya.
Acara tersebut dihadiri oleh para pegiat ekonomi syariah, masyarakat umum, serta perwakilan Baznas di kota/kabupaten di Jawa Barat.