REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPR RI, Andi Akmal Pasluddin, mengkritisi permintaan tambahan anggaran Rp 5,83 triliun yang diajukan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Apalagi, tambahan anggaran diajukan jelang akhir tahun.
Akmal menilai, asal tepat pelaksanaan pengajuan anggaran 2023 mendukung peningkatan produksi padi dan jagung bisa saja diberikan. Tapi, Akmal mengingatkan, perubahan pada penghujung tahun sangat beresiko.
Ia memahami, konsekuensi cara pandang menteri yang mengganti antarwaktu perlu diberikan keleluasaan menjalankan kebijakan. Tapi, ia menekankan, permintaan tambahan anggaran membutuhkan klarifikasi lebih lanjut.
Akmal menyoroti aspek-aspek tertentu dari rencana penggunaan anggaran. Terutama, terkait penyediaan bibit, alat dan mesin pertanian (alsintan), pestisida, optimalisasi lahan rawa, dan insentif petugas di lapangan.