REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perencana Keuangan Syariah di Finansialku, Harryka Joddy, mengatakan, di tengah ketidakpastian Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sampai dengan akhir tahun, sukuk tabungan menjadi pilihan tepat untuk saat ini.
Diketahui, IHSG sepanjang bulan hingga 27 Oktober melemah 2,61 persen ke level 6.758,79, dengan investor asing mencatatkan outflow Rp 6,37 triliun. Pasar obligasi korpotasi tak ketinggalan, indeks pasar obligasi ICBI hingga 27 Oktober melemah 1,38 persen MTD dengan aliran dana keluar asing Rp842,83 miliar.
Joddy pun menyarankan masyarakat yang sedang mencari instrumen investasi agar membeli ST011. Karena, imbal hasil dari ST011 cukup menjanjikan untuk investasi jangka keuangan pendek dan menengah.
"Kalau saran saya adalah segera membeli ST011," ujar dia kepada Republika.
Joddy menjelaskan, instrumen syariah kenaikan deposito belum bisa mengejar deposito konvensional. Jadi sukuk dengan imbal 6,3 persen dan 6,5 persen ini tetap layak untuk mencapai tujuan keuangan jangka pendek dan menengah. Terlebih mengingat data Inflasi BPS Oktober 2023 sebesar 2,56 persen (yoy).
Kementerian Keuangan telah menetapkan imbal hasil (kupon) Sukuk Tabungan Seri ST011. Sukuk tabungan terbaru ini menawarkan imbal hasil di atas Sukuk Tabungan seri sebelumnya.
Direktur Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Dwi Irianti Hadiningdyah mengatakan, ST011 diterbitkan dalam dua tenor, yaitu seri ST011T2 yang bertenor 2 tahun dan ST011T4 dengan tenor 4 tahun.
Adapun, imbal hasil ST011T2 bertenor dua tahun sebesar 6,30 persen per tahun. Sementara itu, ST011T4 dengan tenor empat tahun atau Green Sukuk Ritel sebesar 6,50 persen per tahun. Imbal hasil ST011 bersifat floating with floor atau mengambang dengan batas minimal. Artinya bisa naik, jika suku bunga acuan Bank Indonesia naik, tapi tidak bisa turun lebih rendah dari batas minimal (floor).
Sukuk Tabungan ST011 bisa dipesan di mitra distribusi resmi mulai Senin (6/11/2023) hingga Rabu (6/12/2023) bulan depan. Kemenkeu mentargetkan penerbitan ST011 adalah sebesar Rp 10 triliun.