Senin 13 Nov 2023 18:17 WIB

Israel Biarkan Bayi-Bayi Meninggal di RS Gaza, Muslim AS Tuntut Biden Intervensi

CAIR mengatakan mengepung rumah sakit adalah hal yang tidak masuk akal.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Foto yang dirilis Dr Marawan Abu Saada ini memperlihatkan bayi Palestina yang lahir prematur di Rumah Sakit Shifa Kota Gaza pada Minggu, 12 November 2023.
Foto: AP Photo/Dr. Marawan Abu Saada
Foto yang dirilis Dr Marawan Abu Saada ini memperlihatkan bayi Palestina yang lahir prematur di Rumah Sakit Shifa Kota Gaza pada Minggu, 12 November 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Organisasi hak asasi manusia mendesak Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden untuk turun tangan dan menuntut agar Israel menghentikan serangannya. Hal ini terjadi saat bayi baru lahir meninggal di rumah sakit terbesar di Gaza yang terkepung, Al-Shifa.

Ketika pertempuran terus berlanjut, kelompok-kelompok advokasi mengatakan hal itu menghambat warga sipil untuk dapat melarikan diri dengan aman. Serangan Israel menempatkan mereka yang tidak dapat melarikan diri dalam bahaya besar. Banyak orang dan organisasi menggunakan media sosial untuk menuntut gencatan senjata.

Baca Juga

Sebuah organisasi advokasi dan hak-hak sipil Muslim, Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR), menuntut pemerintahan Biden segera turun tangan untuk menghentikan pengepungan Rumah Sakit Al Shifa yang sedang dilakukan pemerintah Israel.

BACA JUGA: Doa Qunut Nazilah untuk Warga Palestina yang Berada dalam Peperangan

CAIR mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (11/11/2023) bahwa jika Gedung Putih mengizinkan pemerintah Israel membunuh bayi yang baru lahir maka tidak akan ada jalan kembali.

“Pemerintahan Biden harus melakukan intervensi sekarang, saat ini juga, untuk menghentikan kejahatan terhadap kemanusiaan yang terjadi di rumah sakit terbesar di Gaza,” kata pernyataan itu dilansir dari Newsweek pada Senin (13/11/2023).

“Mengepung sebuah rumah sakit, menggunakan penembak jitu untuk membunuh keluarga-keluarga yang melarikan diri, dan memotong sumber daya yang diperlukan untuk menjaga bayi-bayi yang baru lahir tetap hidup adalah hal yang tidak masuk akal, bahkan bagi pemerintahan Israel yang terang-terangan rasis dan melakukan genosida. Jika Gedung Putih mengizinkan pemerintah Israel untuk membunuh bayi-bayi yang baru lahir tersebut, pasien lain dan dokter mereka, tidak akan ada jalan kembali bagi pemerintahan ini di negara kita dan di seluruh dunia," lanjut pernyataan tersebut.

Pejabat kesehatan di Gaza mengatakan...

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement