Senin 13 Nov 2023 18:37 WIB

Joe Biden Bakal Meminta Hal Ini ke Jokowi Saat Bertemu di Gedung Putih

Setelah bertemu Jokowi, Biden diperkirakan akan bertemu Xi Jinping pada hari Rabu.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
Presiden Joko Widodo (kiri) melakukan pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden (kanan).
Foto: ANTARA/Biro Pers dan Media Kepresidenan/
Presiden Joko Widodo (kiri) melakukan pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemimpin Amerika Serikat (AS) dan Indonesia bertemu tatap muka sebelum pertemuan pertama Presiden AS Joe Biden dengan Presiden Cina Xi Jinping. Biden menjamu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Gedung Putih dalam persiapan pertemuan Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di San Francisco pekan depan.

Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia mengecam keras pengeboman Israel di Jalur Gaza yang sudah menewaskan lebih dari 11 ribu orang. Sebelum pertemuan Jokowi mengatakan akan menyampaikan hasil KTT OKI mengenai perang di Gaza ke Biden.

Baca Juga

"Presiden akan meminta Indonesia untuk memainkan peran yang lebih besar dan membantu kami (di Timur Tengah)," kata pejabat senior pemerintah AS yang menolak disebutkan namanya, Senin (13/11/2023).

Pejabat tersebut tidak menjelaskan lebih lanjut perluasan peran apa yang dimaksud. Sementara itu seperti negara-negara Asia Tenggara lainnya Indonesia memiliki hubungan ekonomi yang erat dengan Cina.

Tapi juga menavigasi perselisihan teritorial antara negara-negara tetangga dengan Cina. Indonesia juga ingin menghindari terjeba di tengah-tengah ketegangan antara Washington dan Cina. Biden diperkirakan akan bertemu dengan Xi pada Rabu (15/11/2023).

Dalam pertemuan itu Jakarta diperkirakan akan meningkatkan hubungan dengan Washington ke hubungan diplomatik tertinggi. Beberapa sumber mengatakan Biden juga akan mengumumkan dana baru untuk industri semikonduktor Indonesia.

Kedua pemipin juga diperkirakan akan membahas upaya diplomatik Indonesia dalam mengatasi konflik di Myanmar. Di mana militer merebut kekuasaan pada kudeta 2021 dan bentrok dengan aliansi pemberontak.

"Ini akan menjadi waktu yang tepat bagi kami untuk memikirkan langkah selanjutnya untuk menghadapi situasi yang tidak dapat dipertahankan," kata sumber tersebut.

Jokowi, yang pertama kali terpilih pada tahun 2014, secara konstitusional diwajibkan untuk meninggalkan jabatannya tahun depan setelah menjalani dua periode. Sumber mengatakan Biden dan Widodo diperkirakan akan menyetujui kerja sama baru di bidang pertahanan termasuk keamanan siber, ruang angkasa, latihan gabungan dan ancaman nuklir.

Di bidang iklim, AS akan mengumumkan langkah-langkah bersama Indonesia dalam hal penangkapan dan penyimpanan karbon, mendukung jaringan listrik, dan meningkatkan kualitas udara.

Sebelumnya dilaporkan tiga sumber dari pemerintah AS mengatakan Washington dan Jakarta sedang membahas kemungkinan peningkatan kerja sama di bidang logam nikel untuk mobil listrik.

Namun pemerintah AS masih memperhatikan standar lingkungan, sosial dan pemerintahan di Indonesia dan memeriksa bagaimana kesepakatan itu dapat berjalan. Salah satu sumber mengatakan kedua belah pihak akan mengumumkan rencana untuk menegosiasikan rencana itu. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement