REPUBLIKA.CO.ID, KOTA BOGOR -- Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, berharap Jembatan Otista dapat dilalui kendaraan kembali sekitar 25 hari lagi pada awal Desember 2023 setelah selesai tahap pengerasan permukaan pelebaran jembatan tersebut.
Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan pengerjaan proyek pelebaran dan pembangunan ulang Jembatan Otista saat ini diharapkan berjalan lancar sehingga pada akhir tahun ini sudah dapat digunakan.
"Saat ini Jembatan Otista sudah 87 persen, akhir November atau awal Desember semoga sudah bisa digunakan lagi," katanya Senin (13/11/2023).
Bima Arya menyampaikan hasil peninjauan pada Ahad (12/11) sore, pembangunan Jembatan Otista sedang dalam pengecoran dan pembesian untuk permukaan jembatan. Proses ini dilakukan setelah balok gelar terpasang.
Kepala Dinas PUPR Kota Bogor Rena Da Frina menjelaskan proses pembetonan dan pembesian dilakukan karena pemasangan delapan balok gelagar telah selesai. Dengan dimulainya pembetonan dan pembesian, saat ini progres pembangunan mencapai 87 persen memasuki di pekan ke-30. Pengecoran jembatan ditargetkan selesai pada 10 hari ke depan.
Pada waktu yang bersamaan juga akan dilakukan pembongkaran alat launcher gantry atau alat pemasang balok gelagar yang diperkirakan selesai pada 15 November 2023. Selain itu, pekerjaan lain ada pengerjaan lima segmen trotoar. Pertama, pada sisi Kecamatan Bogor Timur ada tiga segmen dan dua telah selesai, serta di Kecamatan Bogor Tengah ada dua segmen.
Selanjutnya, tahapan yang dilakukan ada pengerasan jalan setelah pengecoran dan pengerasan rampung. Rena menyebutkan tantangan pengerasan permukaan jembatan adalah curah hujan yang tinggi di akhir tahun untuk Kota Bogor. Meski demikian, ia optimistis pengerjaan jembatan akan selesai tepat waktu.
"Iya, jadi sekitar 25 hari ke depan itu yang menjadi kritis itu pengurugannya, karena kan memang ini musim hujan sehingga kita pilih tidak menggunakan tanah tetapi menggunakan batu dan pasir lebih cepat dan tidak akan longsor," katanya.