Selasa 14 Nov 2023 07:36 WIB

Teknologi AI Tingkatkan Deteksi Penyakit Jantung Selama dan Setelah Kehamilan

Kecepatan deteksi stetoskop digital berbasis AI dua kali lipat dibandingkan standar.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Friska Yolandha
Ibu Hamil (Ilustrasi).
Foto: Pixabay
Ibu Hamil (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah temuan penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa teknologi kecerdasan buatan (AI) telah berhasil meningkatkan deteksi penyakit jantung selama dan setelah kehamilan. Dalam penelitian ini, penggunaan stetoskop digital yang dilengkapi dengan AI dalam pengujian berbasis elektrokardiogram (EKG) telah membantu mendeteksi kardiomiopati peripartum, yaitu penyakit otot jantung yang dapat mempengaruhi wanita hamil dan baru melahirkan.

Kecepatan deteksi dengan menggunakan stetoskop digital berbasis AI ini terbukti dua kali lipat dibandingkan dengan layanan obstetri standar, termasuk EKG klinis. Temuan penelitian ini disampaikan dalam Sesi Ilmiah American Heart Association 2023 yang berlangsung dari 11 hingga 13 November di Philadelphia. Pertemuan tersebut merupakan ajang pertukaran informasi global mengenai perkembangan ilmiah terbaru, penelitian, dan pembaruan praktik klinis dalam bidang kardiovaskular.

Baca Juga

Penelitian ini melibatkan hampir 1.200 wanita hamil atau baru melahirkan di Nigeria. Hasilnya menunjukkan bahwa kardiomiopati peripartum dapat dideteksi dua kali lebih sering pada peserta penelitian yang menjalani pengujian EKG dengan stetoskop digital yang menggunakan algoritma AI, dibandingkan dengan pengujian EKG klinis dan pemeriksaan rutin perawatan kebidanan.

"Kami mengamati untuk pertama kalinya pada populasi obstetri bahwa skrining yang dilakukan AI menggunakan stetoskop digital meningkatkan diagnosis kondisi yang berpotensi mengancam jiwa dan dapat diobati ini,” kata penulis utama studi dari Mayo Clinic di Jacksonville, Florida, dr Demilade A. Adedinsewo, dilansir Medicalxpress, Selasa (14/11/2023)

Dr Adedinsewo menyebut penelitian ini dapat mengubah praktik klinis saat ini, dari pendekatan yang reaktif dan berdasarkan gejala menjadi pendekatan yang lebih proaktif, dalam mengidentifikasi disfungsi jantung terkait kehamilan dengan menggunakan alat skrining yang sederhana, murah, dan efektif. Kardiomiopati peripartum adalah jenis gagal jantung yang dapat memengaruhi wanita pada akhir kehamilan atau setelahnya.

Penyakit ini seringkali sulit dideteksi karena gejalanya mirip dengan gejala kehamilan normal, seperti sesak napas, serta pembengkakan pada kaki dan tungkai. Tingkat kardiomiopati peripartum lebih tinggi di Nigeria daripada di Amerika Serikat, dan penyakit ini dapat berdampak serius pada kesehatan ibu hamil.

Dalam penelitian ini, stetoskop digital dengan AI digunakan untuk merekam aktivitas listrik jantung dan suara jantung. Hasilnya kemudian dievaluasi dengan menggunakan algoritma AI yang dapat memprediksi kemungkinan disfungsi ventrikel kiri jantung. Hasil pemeriksaan pada kelompok kontrol menggunakan EKG tradisional dievaluasi oleh profesional kesehatan.

Hasil dari penelitian ini mencakup:

  • Deteksi kardiomiopati terkait kehamilan pada 4 persen wanita hamil dan pascamelahirkan dalam kelompok yang diperiksa dengan stetoskop digital berkemampuan AI.
  • Tingkat deteksi kardiomiopati hanya sebesar 1,8 persen pada kelompok kontrol, menunjukkan bahwa banyak kasus kardiomiopati mungkin tidak terdeteksi dengan perawatan biasa.

Penelitian ini merupakan langkah awal dalam memproyeksikan peran AI dalam meningkatkan diagnosis dan penanganan penyakit jantung terkait kehamilan. Penyakit jantung merupakan salah satu penyebab kematian terbesar pada ibu baru.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement