REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Seorang bayi prematur dan dua pasien ICU di Pusat Medis al-Shifa di Kota Gaza meninggal akibat kekurangan oksigen. RS Al Shifa kehabisan bahan bakar untuk menghidupkan generator listrik di rumah sakit tersebut, menurut sumber medis.
Kematian mereka menambah jumlah korban meninggal menjadi 15 orang dalam waktu 48 jam. Jumlah itu mencakup enam bayi prematur dan sembilan pasien di ruang ICU.
Pusat Medis al-Shifa yang terbesar di Jalur Gaza masih di bawah pengepungan ketat militer Israel. Tentara dan drone Israel menargetkan siapa pun yang bergerak di sekitar fasilitas tersebut.
Saat ini terdapat lebih dari 60 pasien di ICU, 30 lebih bayi di bangsal prematur dan kamar bayi serta 500 lebih pasien di departemen dialisis di rumah sakit tersebut.
Sementara itu, beberapa bayi dipindahkan dari NICU ke ruangan biasa. Hal ini terpaksa dilakukan karena pasokan oksigen untuk mereka sudah tak lagi memadai.
Heartbreaking scenes of NICU babies being transferred to an ordinary hospital bed at Al Al Shifa Hospital in #Gaza as #Israel continues to besiege the hospital, cutting off oxygen supplies and fuel and endangering the lives of the babies. pic.twitter.com/e6Be8SAFq5
— Quds News Network (@QudsNen) November 14, 2023