REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Penjaga gawang tim nasional Italia Gianluigi Donnarumma mengaku sangat tidak mudah kembali ke Stadion San Siro dan bermain di bawah tekanan para penggemar Rossoneri. Itu ketika Paris Saint-Germain (PSG) bersua AC Milan pada matchday keempat Liga Champions 2023/2024.
"Itu merupakan hal yang sangat tidak mudah, baik di bulan Oktober 2021 dan sekarang," kata Donnarumma dilansir dari Football Italia, Selasa (14/11/2023).
Ketegangan hubungan antara Donnarumma dengan pendukung i Rossoneri bermula dari ketika ia menolak proposal perpanjang kontrak klub. Donnarumma memutuskan untuk meninggalkan San Siro dengan status bebas transfer ke PSG pada musim panas 2021.
Padahal Milan di bawah Sinisa Mihajlovic saat itu mempercayai Donnarumma untuk naik kelas ke tim utama i Diavolo Rosso sejak usia 16 tahun.
Sejak pindah ke PSG, Donnarumma sudah dua kali kembali ke Stadion San Siro, pertama ketika membela timnas Italia untuk laga semifinal Nations League melawan Spanyol pada bulan Oktober 2021.
Tetapi hawa panas begitu terasa ketika melakoni matchday keempat pada laga tandang PSG ke markas Milan. Dia tidak disambut dengan hangat dengan dihujani uang 'Dollarumma', suara peluit, dan nyanyian ejekan sepanjang pertandingan.
Portiere berusia 24 tahun tidak bisa menghindari tekanan ketika berada di atas lapangan mengingat suasana angker yang dihadirkan oleh ultras garis keras i Rossoneri.
Akan tetapi, pria yang lahir di region Campania, selatan Italia mengaku dirinya sudah tumbuh lebih dewasa untuk menjaga konsentrasi dengan tetap tenang saat berada di bawah tekanan.
"Setelah pertandingan, Anda cenderung lebih merasakannya dan melepaskan emosi Anda. Namun, di lapangan Anda berusaha untuk tidak membiarkan hal itu memengaruhi Anda. Saya telah berkembang pesat dalam hal itu," ujar Donnarumma.
Saat ini, Donnarumma tengah bersiap menjalani laga hidup dan mati timnas Italia untuk dua pertandingan tersisa babak kualifikasi Euro 2024 melawan timnas Makedonia Utara dan Ukraina.
Gli Azzurri sementara berada di peringkat tiga klasemen Grup C dengan perolehan angka 10 tertinggal tiga angka dari Ukraina di kursi kedua. Adapun timnas Inggris sudah memastikan lolos dari Grup C pada bulan lalu seusai mengalahkan Italia pada pertemuan kedua dengan skor 3-1.