Rabu 15 Nov 2023 03:15 WIB

Biden Tegaskan Rumah Sakit Gaza Harus Dilindungi Tapi Israel Tetap tak Peduli

Tank-tank Israel telah mengepung Rumah Sakit Al Shifa

Rep: Amri Amrullah/ Red: Esthi Maharani
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden mengatakan rumah sakit di Jalur Gaza harus dilindungi
Foto: AP Photo/Dr. Marawan Abu Saada
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden mengatakan rumah sakit di Jalur Gaza harus dilindungi

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Presiden Amerika Serikat, Joe Biden mengatakan rumah sakit di Jalur Gaza harus dilindungi dan dia berharap Israel tidak mengganggu dengan tank-tanknya maju ke gerbang rumah sakit utama di daerah yang terkepung itu. Sayangnya imbauan Presiden AS Biden tersebut tidak dipedulikan oleh Israel.

Tank-tank Israel telah mengepung Rumah Sakit Al Shifa, pusat medis utama Kota Gaza, yang menurut Israel berada di atas terowongan para pejuang Hamas. Tuduhan itu pun sudah dibantah Hamas

Baca Juga

Israel melancarkan perang melawan Hamas setelah kelompok Islamis Palestina itu menyerang Israel selatan pada 7 Oktober. Sekitar 1.200 orang tewas dalam serangan tersebut dan 240 orang diseret ke Gaza sebagai sandera, menurut perhitungan Israel.

Sayap bersenjata Hamas mengatakan bahwa mereka siap untuk membebaskan hingga 70 wanita dan anak-anak yang ditahan di Gaza dengan imbalan gencatan senjata selama lima hari. Otoritas medis Gaza mengatakan lebih dari 11.000 orang telah dikonfirmasi tewas dalam pengeboman Israel, sekitar 40 persen di antaranya adalah anak-anak.

Wilayah Gaza, yang padat penduduknya itu telah kehilangan tempat tinggal akibat operasi militer Israel, yang memerintahkan pengosongan separuh wilayah utara Gaza. Juru bicara kementerian kesehatan Gaza, Ashraf Al-Qidra, yang berada di dalam rumah sakit Al Shifa, mengatakan pada hari Senin 32 pasien telah meninggal dalam tiga hari sebelumnya, termasuk tiga bayi yang baru lahir, karena pengepungan rumah sakit di Gaza utara dan kurangnya listrik.

Militer Israel mengatakan pada hari Selasa (14/11/2023) pagi bahwa mereka telah "memulai upaya kemanusiaan untuk mengoordinasikan transfer inkubator" dari Israel ke Al Shifa. Namun tidak ada satu pun perangkat, yang sering digunakan untuk menjaga kehangatan bayi yang belum cukup bulan, yang telah diterima oleh fasilitas tersebut.

Tidak ada komentar langsung dari Al Shifa maupun Hamas. Sedikitnya 650 pasien masih berada di dalam rumah sakit Al Shifa, sangat ingin dievakuasi ke fasilitas medis lain. Dalam komentar pertamanya sejak kejadian akhir pekan lalu, termasuk kematian pasien yang dilaporkan di Al Shifa, Biden mengatakan bahwa rumah sakit harus dilindungi.

"Harapan dan ekspektasi saya adalah bahwa tidak akan ada tindakan yang terlalu mengganggu terhadap rumah sakit dan kami tetap menjalin kontak dengan pihak Israel," kata Biden kepada para wartawan di Gedung Putih pada hari Senin.

"Juga ada upaya untuk mendapatkan jeda waktu untuk menangani pembebasan para tahanan dan itu sedang dinegosiasikan, juga, dengan pihak Qatar... yang terlibat," tambahnya. "Jadi saya tetap berharap, tetapi rumah sakit harus dilindungi."

Israel mengatakan Hamas menggunakan rumah sakit untuk tujuan militer dan militer Israel pada hari Senin merilis video dan foto-foto yang disebutnya sebagai senjata yang disimpan kelompok itu di ruang bawah tanah rumah sakit Rantissi, sebuah rumah sakit anak yang mengkhususkan diri pada perawatan kanker.

Sandera ditukar gencatan senjata...

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement