Selasa 14 Nov 2023 15:20 WIB

Israel Berutang Rp 126 Triliun untuk Membiayai Perang dengan Hamas

Israel mencatat defisit anggaran sebesar 22,9 miliar shekel di bulan Oktober.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nidia Zuraya
Unit artileri Israel menembaki daerah sepanjang perbatasan dengan Gaza, Israel selatan 11 Oktober 2023.
Foto: EPA-EFE/MARTIN DIVISEK
Unit artileri Israel menembaki daerah sepanjang perbatasan dengan Gaza, Israel selatan 11 Oktober 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Israel telah mengumpulkan utang sekitar 30 miliar shekel atau setara 7,8 miliar dolar AS (Rp 126 triliun) dalam bentuk utang sejak dimulainya perang dengan militan Hamas, Kementerian Keuangan mengatakan pada Senin (13/11/2023).

Sedikit lebih dari setengahnya--16 miliar shekel--adalah utang dalam mata uang dolar yang diperoleh dari penerbitan di pasar internasional, kata kementerian tersebut. Kementerian Keuangan pada Senin telah mengumpulkan 3,7 miliar shekel lagi di pasar lokal dalam lelang obligasi mingguan.

Baca Juga

"Kemampuan pembiayaan negara Israel memungkinkan pemerintah untuk membiayai semua kebutuhannya secara penuh dan optimal," kata divisi akuntan jenderal kementerian tersebut.

Perang yang dimulai pada 7 Oktober ketika orang-orang bersenjata dari pejuang Hamas menerobos kota-kota Israel selatan telah secara tajam meningkatkan pengeluaran Israel untuk mendanai militer. Dan juga untuk memberikan kompensasi kepada bisnis-bisnis di dekat perbatasan serta keluarga korban dan sandera yang diambil oleh Hamas. Pada saat yang sama, pemasukan pajak melambat.