Selasa 14 Nov 2023 15:58 WIB

Vaksin HPV Paling Optimal Diberi Saat Praremaja

Vaksinasi dapat menjadi upaya untuk mencegah infeksi HPV.

Red: Indira Rezkisari
Petugas medis menyiapkan vaksin HPV (Human Papillomavirus) pada kegiatan bulan imunisasi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 05 Pondok Kelapa, Jakarta Timur.
Foto: ANTARA/ Fakhri Hermansyah
Petugas medis menyiapkan vaksin HPV (Human Papillomavirus) pada kegiatan bulan imunisasi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 05 Pondok Kelapa, Jakarta Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis anak lulusan Fakultas Kedokteran UGM dr Kurniawan Satria Denta, MSc, SpA menuturkan vaksin human papillomavirus (HPV) paling optimal diberikan saat seseorang memasuki praremaja dan belum aktif secara seksual dibandingkan diberikan kala dewasa.

"Kalau vaksin HPV diberikan anak karena paling optimal diberikan pada usia kira-kira pra-remaja. Optimal dalam memberikan kekebalan tubuh," kata dia yang tergabung dalam Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Selasa (14/11/2023).

Baca Juga

Vaksinasi dikatakan dapat menjadi upaya untuk mencegah infeksi HPV, kanker serviks atau leher rahim, dan kanker terkait HPV lainnya. Denta merujuk studi mengatakan saat vaksin diberikan pada mereka yang berusia pra-remaja yakni 9 tahun hingga 14 tahun dan belum aktif melakukan hubungan seksual, maka antibodi yang terbentuk sangat tinggi sehingga mereka hanya membutuhkan dua kali suntikan atau dua dosis. Sementara mereka yang sudah berusia 15 tahun ke atas, membutuhkan tiga dosis vaksin HPV.

Kemudian, terkait keamanan vaksin, dia berkaca pada data di Amerika Serikat. Yaitu dengan cakupan pemberian vaksinasi sekitar 100 juta dosis sejak tahun 2006 hingga 2016 bahwa tidak ditemukan efek samping yang parah.