REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Lembaga amil zakat dan wakaf nasional Yayasan Dana Sosial al Falah (YDSF) mulai menyalurkan donasi yang dihimpun dari masyarakat bagi warga Palestina. Donasi yang terkumpul mencapai Rp 3 miliar.
Bantuan berasal dari berbagai kalangan. Seperti lembaga pendidikan, masjid, komunitas mahasiswa, hingga kelompok pengajian. Direktur Pelaksana YDSF, Jauhari Sani mengatakan, bantuan tahap pertama telah dikirimkan ke Palestina melalui mitra salur di Gaza.
Mitra salur yang dimaksud seperti Al Khair Foundation, Hayat Yolu, Indonesian Humanitarian Alliance, TNI Angkatan Laut, dan Forum Zakat. "Bantuan tahap pertama berupa 2.000 paket makanan diterima pengungsi di Khan Younis dan ratusan paket hygiene kit berisi alat mandi, tisu, alat sholat, serta selimut di kamp pengungsi Gaza City," kata Jauhari, Selasa (14/11/2023).
Jauhari menjelaskan, bantuan-bantuan tersebut telah terdistribusikan ke para pengungsi di Gaza. Rencananya, bantuan lain akan menyusul dalam berbagai bentuk lainnya yang menyesuaikan kebutuhan pengungsi.
"Kami terus memantau perkembangan di lapangan terkait kebutuhan-kebutuhan warga Gaza. Sembari tim kami terus menghimpun donasi dari masyarakat Indonesia," ujarnya.
Hingga saat ini, lanjut Jauhari, YDSF terus berupaya menghimpun donasi dari masyarakat serta berkolaborasi dengan berbagai lembaga dalam penggalangan bantuan untuk rakyat Palestina. Melihat perkembangannya, Jauhari meyakini donasi untuk warga Palestina akan terus bertambah.
"Apalagi banyak komunitas dan lembaga baru bergerak untuk penggalangan. Kami targetkan Rp 10 miliar bisa terhimpun," kata dia.
Sementara itu, Kepala Divisi Pendayagunaan YDSF Imron Wahyudi menuturkan, penyaluran bantuan ke Palestina dilakukan dengan menggandeng beberapa mitra untuk mempermudah akses barang bantuan masuk. Karena pintu masuk melalui Rafah, Mesir, tidak selalu dibuka, sehingga butuh jalur lain sebagai alternatif.
"Kami harus bisa memastikan, bantuan yang diamanahkan melalui YDSF yang dikirim melalui mitra lokal di sana bisa masuk dan tepat sasaran. Sehingga laporan pendistribusiannya juga akan langsung kami sampaikan kepada para donatur secara update," jelas Imron.
Ditambahkan, kondisi di Palestina yang tidak menentu membuat tim kemanusiaan YDSF harus mencari cara agar bantuan segera terkirim dan sampai pada penerimannya. Salah satunya adalah memperbanyak mitra penyaluran internasional.
Untuk bantuan tahap kedua, rencananya akan dikirimkan pada pertengahan November 2023. Bantuan yang dikirim berupa makanan dan obat-obatan melalui Rafah, Mesir.