REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Arsenal dilaporkan mempertimbangkan mendatangkan gelandang Al-Hilal Ruben Neves pada bursa transfer Januari 2024. Neves hijrah ke Al-Hilal pada musim panas kemarin setelah enam tahun berseragam Wolverhampton Wanderers.
Sejauh ini, Neves yang berbanderol 47 juta poundsterling sudah mencatatkan total 17 penampilan di semua kompetisi dengan menyumbang dua gol dan satu assist untuk Al-Hilal. Raksasa Liga Pro Saudi ini kini menduduki puncak klasemen sementara setelah 13 pertandingan tanpa kekalahan. Al-Hilal juga berpeluang mencapai babak 16 besar Liga Champions Asia.
Sejak Neves pindah ke Timur Tengah, pemain internasional Portugal itu sering dikaitkan kembali ke Liga Primer Inggris bersama Newcastle United. Hal ini disebabkan karena The Magpies dan Al-Hilal masing-masing dimiliki oleh Dana Investasi Publik dan tidak ada aturan yang menyatakan bahwa transfer antara kedua klub tidak dapat dinegosiasikan.
Menurut laporan, hal itu akan segera berubah karena tim-tim Liga Inggris diperkirakan akan melakukan pemungutan suara untuk mencegah klub mendapatkan keuntungan dari skenario seperti itu. Newcastle tertarik untuk mengontrak Neves dengan status pinjaman karena diperlukan pengganti Sandro Tonali.
Arsenal tampaknya akan mengambil keuntungan dari kesulitan yang mereka hadapi dilansir dari Sportsmole, Rabu (15/11/2023). Reporter talkSPORT, Alex Crook menyatakan manajemen the Gunners siap mengalihkan perhatian mereka ke Neves untuk menyelesaikan masalah lini tengah mereka sendiri.
Thomas Partey kemungkinan besar akan absen karena cedera hingga pergantian. Pemain internasional Ghana itu juga dikatakan telah menunjukkan keinginannya meninggalkan Stadion Emirates. Ketidakpastian mengenai masa depan Jorginho juga dipertanyakan. Namun kemungkinan besar pemain internasional Italia itu setidaknya akan bertahan musim ini bersama Arsenal.
Saat ini, tidak jelas apakah Neves akan menyambut kembalinya ke Inggris segera setelah pindah ke Arab Saudi dan menandatangani kontrak berdurasi tiga tahun. Namun yang pasti, setiap pemain yang meninggalkan Liga Primer ke Liga Pro Saudi dan kembali ke Inggris sebelum tahun 2025 akan menghadapi kemungkinan tagihan pajak yang besar.