REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT -- Pasukan Israel membunuh tujuh warga Palestina dalam serangan selama 15 jam di kota Tulkarem di Tepi Barat pada hari Selasa (14/11/20230. Middle East Eye melaporkan, pasukan Israel mengebom sebuah rumah dengan pesawat tak berawak (drone).
Selain itu tentara Israel juga melancarkan serangan gas air mata ke rumah sakit, menghalangi ambulans untuk menjangkau korban luka, dan menyebabkan kehancuran massal di jalan-jalan dan toko-toko. Hal ini terjadi di tengah meningkatnya kekerasan Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat yang bertepatan dengan kampanye agresi militer Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober.
Serangan terbaru di Tulkarem, yang terletak di bagian utara Tepi Barat, dimulai pada Senin (13/11/2023) malam ketika pasukan khusus Israel menyerbu kamp pengungsi di kota itu dan menembak dua warga Palestina di dalam sebuah kedai kopi. Mereka diidentifikasi sebagai Mahmoud Hadaida, 25, dan Hazem al-Hosari, 29, ayah tiga anak dan pemilik supermarket di dekat kamp.
Abu Suhaib al-Hosari, paman Hazem, mengatakan kepada Middle East Eye bahwa dia sedang duduk bersama temannya di sebuah kafe ketika pasukan Israel mengejutkan mereka dan menembak mereka dari jarak dekat. “Ketika kami menerima berita tersebut, saya meninggalkan kamp bersama saudara laki-laki Hazem dan pergi ke rumah sakit dan melihat dia tertembak di dada,” kata Abu Suhaib.
Segera setelah penembakan, militer Israel mengirimkan bala bantuan dalam jumlah besar ke kamp tersebut yang memicu bentrokan dengan warga sipil Palestina. Serangan pesawat tak berawak semalam menghantam sebuah rumah yang berada di dalam kamp tersebut, dan menewaskan sedikitnya tiga orang.
Buldoser Israel hancurkan jalanan di kamp Palestina...