Rabu 15 Nov 2023 08:12 WIB

Program Bedah Rumah PUPR Capai 143.009 Unit Hingga November 2023

Pembangunan rumah swadaya dilaksanakan melalui program BSPS.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Yusuf Assidiq
Bedah rumah yang kondisinya tidak layak huni (ilustrasi)
Foto: BAZIS DKI
Bedah rumah yang kondisinya tidak layak huni (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyampaikan program bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau dikenal dengan Bedah Rumah telah menjangkau 143.009 unit atau sekitar 95,10 persen dari total target 150.380 unit per 10 November 2023.

Program Bedah Rumah ini dikhususkan untuk kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sekaligus mendukung Penanganan Kemiskinan Ekstrem (PKE). Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan dengan metode Padat Karya Tunai (PKT) program Bedah Rumah sekaligus dapat mempertahankan daya beli masyarakat dan mengurangi angka pengangguran.

"Ini merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada masyarakat berpenghasilan rendah untuk menghuni rumah yang layak, sekaligus membuka lapangan pekerjaan sebagai tukang untuk rehabilitasi rumah. Saya harap program ini dapat meningkatkan kualitas hidup para penerima bantuan dengan memiliki rumah yang lebih layak, sehat dan nyaman," kata Basuki, Selasa (14/11/2023).

Program BSPS pada dasarnya merupakan bantuan stimulan yang diberikan pemerintah kepada masyarakat berpenghasilan rendah yang rumahnya tidak layak huni guna mendorong dan meningkatkan keswadayaan dalam peningkatan kualitas rumahnya beserta prasarana, sarana dan utilitas umumnya.

Pada 2023, pembangunan rumah swadaya dilaksanakan melalui program BSPS melalui rupiah murni dengan realisasi 138.259 unit serta melalui pinjaman Bank Dunia sebanyak 4.750 unit.

Selain itu, program tersebut telah menyerap tenaga kerja sebanyak 275.936 orang atau sekitar 91,75 persen  dari total target 300.760 tenaga kerja.  

Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto berharap, dengan melalui skema PKT, program Bedah Rumah dapat memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat berpenghasilan rendah, tidak hanya memiliki rumah yang lebih layak, sehat dan nyaman, namun juga mengurangi angka pengangguran dan mempertahankan daya beli masyarakat.

"Program ini sangat membantu masyarakat untuk memiliki hunian yang layak dengan dana stimulan yang disalurkan oleh pemerintah," kata Iwan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement