Rabu 15 Nov 2023 10:08 WIB

Aksi Perjokian SKD CPNS di Surabaya Digagalkan, Pelaku Berstatus Mahasiswa

Dari pengakuannya, pelaku akan mendapatkan imbalan Rp 25 juta - Rp 30 juta.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Peserta mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Peserta mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kakanwil KemenkumHAM Jawa Timur, Heni Yuwono, membenarkan pihaknya menggagalkan aksi perjokian dalam Seleksi Kompetensi Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (SKD CPNS) pada Selasa (14/11/2023). Joki yang diamankan berinisial IM, yang kemudian diserahkan ke kepolisian untuk proses lebih lanjut.

"Upaya perjokian ini dapat diungkap saat proses verifikasi berkas dan pelayanan pin registrasi," kata Heni, Rabu (15/11/2023).

Heni melanjutkan, setelah didalami, IM merupakan seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Jember. Ia menjadi joki bagi seorang peserta SKD CPNS berinisial AM.

Peserta SKD CPNS KemenkumHAM yang dimaksud berasal dari Jombang. "AM mendaftar untuk posisi penjaga tahanan dan dijadwalkan mengikuti ujian pada sesi ketiga," ujarnya.

Heni memastikan, IM gagal masuk ke lokasi tes yang terletak di Auditorium Politeknik Pelayaran Surabaya. Penggagalan dilakukan lantaran gelagat mencurigakannya diendus panitia saat IM memasuki pos pemeriksaan biometrik dan pin registrasi.

"Sistem menunjukkan notifikasi bahwa data biometrik miss match dengan fisik asli yang bersangkutan," kata dia. Salah satu ciri paling mencolok, adalah foto di KTP dan Kartu Peserta Ujian menunjukkan ciri fisik yang sedikit gemuk.

Namun, pada kenyataannya IM punya perawakan yang cenderung kurus. Panitia pun mengamankan mahasiswa semester 7 pada Fakultas Teknik Lingkungan itu. "Dari pengakuannya, IM akan mendapatkan imbalan Rp 25-30 juta yang diserahkan jika berhasil meloloskan AM," kata dia.

Meski begitu, IM mengaku tidak mengenal dan belum pernah bertemu sama sekali dengan kliennya berinisial AM. Perantaranya adalah temannya yang juga spesialis tes CPNS.

"Dari hasil pendalaman, kami menduga pelaku berjaringan, karena punya banyak teman sesama joki," tegasnya. Panitia menyerahkan IM ke Polsek Gunung Anyar untuk pemeriksaan lebih lanjut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement