Rabu 15 Nov 2023 11:34 WIB

Kemenlu Israel Setop Kegiatan karena Kurang Anggaran

Kurangnya anggaran telah memaksa Kementerian Luar Negeri untuk menghentikan kegiatan

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Warga Palestina menguburkan para syuhada
Foto: AP Photo/Fatima Shbair
Warga Palestina menguburkan para syuhada

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Israel pada Selasa (14/11/2023) mengatakan, kurangnya anggaran telah memaksa Kementerian Luar Negeri untuk menghentikan kegiatan penjangkauan globalnya. Penangguhan tersebut berdampak pada kegiatan penjangkauan kementerian dalam bahasa Spanyol, Persia dan Rusia.

“Jika ada judul diskusi ini, maka ini adalah: Negara Israel memutuskan pada saat yang paling kritis, selama perang, untuk menutup kegiatan Kementerian Luar Negeri,” ujar Wakil Direktur Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri Israel, Emmanuel Nahshon, pada pertemuan Subkomite Informasi Knesset dilansir Anadolu Agency.

Baca Juga

Perekonomian Israel rugi sekitar 260 juta dolar AS setiap hari, sejak perang meletus di Gaza. Pembayaran kepada sekolah-sekolah ultra-ortodoks dan tujuan-tujuan lain yang diperjuangkan oleh kelompok sayap kanan dalam koalisi yang berkuasa telah memicu perhitungan bagi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Konflik ini menimbulkan banyak korban jiwa. Biaya ini juga menjadi lebih mahal bagi Israel dibandingkan perkiraan awal dan membebani keuangan publik. Namun pemberian dana kontroversial kepada kelompok sayap kanan memicu perdebatan nasional dan membuat pasar gelisah. Dalam beberapa hari mendatang, Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich akan mengumumkan anggaran baru untuk sisa tahun 2023 dan mengungapkan rencana anggaran untuk tahun depan.