Rabu 15 Nov 2023 13:04 WIB

Ingin Jadi Guru Besar Seperti Rektor Universitas BSI? Ini Persiapan yang Harus Dilakukan

Profesor seringkali diukur berdasarkan jumlah dan kualitas publikasi ilmiah mereka.

Pengukuhan Guru Besar Prof Dr Ir Mochamad Wahyudi, MKom, MM, MPd, IPU, Asean Eng yang telah dilaksanakan kemarin, pada 1 November 2023 bertempat di BSI Convention Center (BCC), Kaliabang, Bekasi.
Foto: Universitas Bina Sarana Informatika
Pengukuhan Guru Besar Prof Dr Ir Mochamad Wahyudi, MKom, MM, MPd, IPU, Asean Eng yang telah dilaksanakan kemarin, pada 1 November 2023 bertempat di BSI Convention Center (BCC), Kaliabang, Bekasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengukuhan Guru Besar Prof Dr Ir Mochamad Wahyudi, MKom, MM, MPd, IPU, Asean Eng yang telah dilaksanakan kemarin, pada 1 November 2023 bertempat di BSI Convention Center (BCC), Kaliabang, Bekasi, membuat banyak dosen terinspirasi dan menjadikan Wahyudi sebagai motivasi untuk meraih gelar guru besar atau profesor. 

Namun, untuk menjadi seorang profesor atau guru besar akan banyak persiapan dan bahan yang harus dilengkapi, mulai dari pendidikan yang tepat, penelitian, hingga pengalaman. Dahlia Sarkawi selaku ketua pengembangan dosen Kampus Digital Kreatif Universitas BSI menjelaskan untuk menjadi guru besar, setiap dosen harus memiliki kualifikasi pendidikan yang sesuai atau linier, seperti gelar doktor atau setara dalam bidang studi yang relevan. Menurutnya, pendidikan tinggi yang berkualitas adalah fondasi yang sangat penting untuk menjadi seorang profesor. 

Baca Juga

“Profesor sering kali dikenal karena kontribusi penelitian. Oleh karena itu, seorang dosen perlu memiliki rekam jejak penelitian yang produktif dan kontribusi yang berarti dalam bidangnya. Kemampuan mengajar yang baik juga sangat penting. Seorang dosen harus mampu mentransfer pengetahuan dan menginspirasi mahasiswanya. Pengalaman mengajar yang luas dan efektif adalah salah satu faktor penting dalam menjadi seorang profesor,” kata Dahlia dalam wawancara Whatsapp, Kamis (2/11/2023). 

Selain itu, dia melanjutkan, profesor sering kali diukur berdasarkan jumlah dan kualitas publikasi ilmiah mereka. Dosen perlu terus-menerus berkontribusi dalam penelitian dan publikasi untuk mendapatkan pengakuan sebagai profesor. Seorang dosen yang ingin menjadi profesor juga harus aktif dalam kegiatan akademik di luar pengajaran dan penelitian, seperti menjadi anggota profesi, berpartisipasi dalam kegiatan pengembangan kurikulum.

“Sebagai dosen di Universitas BSI, memiliki potensi besar untuk menjadi profesor dan memberikan kontribusi yang berarti dalam dunia akademik. Pendidikan yang tinggi akan memperkuat dasar akademik, sehingga bagi dosen diharapkan untuk studi lanjut S-3. Selain itu, aktif dalam penelitian, tingkatkan kemampuan mengajar, terlibat dalam aktivitas akademik, hingga menjadi inspirasi bagi mahasiswa maupun kolega,” ujarnya. 

Ia menambahkan, dengan dedikasi dan kerja keras, setiap dosen di Universitas BSI memiliki peluang untuk menjadi seorang profesor yang dihormati dan memberikan kontribusi signifikan bagi dunia akademis. Selamat berjuang untuk mencapai tujuan ini. 

“Selamat kepada Prof Dr Ir Mochamad Wahyudi, S Kom, M Kom, MM, MPd, IPU, ASEAN Eng atas pengukuhan beliau sebagai seorang profesor. Ini merupakan pencapaian yang luar biasa dan merupakan bukti nyata atas dedikasi dan kerja keras yang telah beliau lakukan selama ini. Penghargaan ini juga menunjukkan ilmu pengetahuan dan keunggulan akademik selalu dihargai dan diakui,” kata Dahlia. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement