REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Sebuah pabrik kerupuk di Padukuhan Tegalsari RT 11, Jomblangan, Kalurahan Banguntapan, Kapanewon Banguntapan Bantul, terbakar pada Selasa (14/11/2023) sekitar pukul 19.30 WIB. Diduga insiden ini terjadi karena korsleting akibat menyalakan genset saat listrik padam.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, tetapi kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Kasi Humas Polres Bantul Iptu I Nengah Jeffry Prana Widnyana menyampaikan, kebakaran pabrik kerupuk milik Mulyono (40 tahun) bermula saat listrik padam. Pekerja pabrik menyalakan genset untuk penerangan.
"Kebakaran dimungkinkan korsleting pada saat menyalakan genset. Saat lampu sudah menyala, pekerja melihat api menyala di atas wajan penggorengan kerupuk," kata Jeffry, Rabu (15/11/2023).
Api kemudian bertambah besar merambat ke atap rumah, kemudian saksi memangil warga membantu memadamkan.
"Warga membantu memadamkan dengan kain basah namun api tambah besar merambat ke atap rumah," jelasnya.
Jeffry mengatakan, pemadam kebakaran dari Damkarmat BPBD Bantul datang sekitar pukul 20.00 WIB, langsung memadamkan api. Setelah berjibaku, akhirnya api padam sekitar 1,5 jam kemudian.
"Luas bangunan gudang krupuk yang terbakar sekitar 100 meter persegi. Api dapat dipadamkan pukul 21.30 WIB," kata dia.
Beberapa yang terbakar yakni mesin pembuat krupuk, atap rumah, dan alat untuk memasak krupuk. Jeffry mengatakan, kerugian diperkirakan sekitar Rp 200 juta. Beruntung tidak ada korban jiwa.
Jeffry berharap warga memeriksa kondisi kabel di rumah untuk mengantisipasi korsleting. Dia juga meminta pemilik pabrik menyediakan alat pemadam kebakaran ringan di lokasi.