Rabu 15 Nov 2023 14:47 WIB

Kisah Yahudi Pindah dari Eropa Lalu Merampas Desa Umm Khaled di Palestina 

Desa Umm Khaled dirampas oleh Yahudi dari Eropa.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Yahudi Israel (ilustrasi)
Foto: Reuters/Ronen Zvulun
Yahudi Israel (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Dahulu di Palestina, pada masa Kesultanan Ottoman, ada sebuah desa yang letaknya strategis dan menyimpan warisan sejarah yang tak ternilai. Umm Khaled, nama desanya.

Desa itu berdiri di atas bukit batu pasir di dataran pantai. Sekitar 2 kilometer dari pantau Laut Mediterania, sebelah barat kota Tulkarem yang saat ini termasuk dalam wilayah Tepi Barat.

Baca Juga

Desa Umm Khaled memiliki kepentingan geografis yang besar di negara Palestina. Karena lokasinya di dekat pantai Laut Mediterania, dan juga ketinggiannya mencapai 25 meter di atas permukaan laut.

Desa ini berafiliasi dengan distrik Tulkarem di zaman itu. Jarak Desa Umm Khaled dan Distrik Tulkarem sekitar 15 kilometer. Luas total Desa Umm Khaled diperkirakan lebih dari 2.890 dunum (1 dunum setara dengan 1.000 meter persegi).

Rumah-rumah di Desa Umm Khaled saling berdekatan dan dibangun dari batu dan tanah liat. Dipisahkan gang-gang kecil. Jumlah penduduknya tidak melebihi 1.130 jiwa sampai tahun 1948, yaitu sebelum digusur oleh orang-orang Yahudi.

Desa ini memiliki beberapa monumen kuno, termasuk sisa-sisa menara, kastil, sumur, tangki, tangki air, dan peralatan batu api yang diyakini berasal dari Zaman Batu.

Meski termasuk benteng "Roger Lombardy" yang dibangun oleh Tentara Salib, lokasi Desa Umm Khaled dihancurkan oleh tentara Napoleon Bonaparte pada tahun 1799. Setelah itu, Desa Umm Khaled kembali puluh dan berkembang selama periode pemerintahan Ottoman. Ketika para pejabat pemerintahan Ottoman diterima di sana, Desa Umm Khaled itu dikenal sebagai kebun buah-buahan di Levant di wilayah barat.

Berdasarkan penjelasan dalam Mawsu'ah Al Quro Al Filistiniyah, desa itu diberi nama Umm Khaled, karena mengacu pada seorang wanita shaleh yang pernah bermukim di tanah tersebut pada masa lalu, lalu dimakamkan di sana. Wanita shaleh ini memiliki status khusus dan penting bagi masyarakat desa.

Namun, sebelum Peristiwa Nakba 1948, yaitu pada masa Mandat Inggris, Desa Umm Khaled mulai mengalami ketegangan. Orang-orang Yahudi secara bertahap bergerak pindah dari Eropa untuk mendirikan pemerintahannya sendiri di wilayah Palestina.

Desa tersebut diduduki setelah tahun 1948 oleh zionis Israel, yang membangun kota Netanya di atas tanah Desa Umm Khaled. Pembangunan ini dilakukan setelah zionis Israel memperluas penjajahan ke wilayah tetangga.

Ide untuk menetap di Desa Umm Khaled dan mendirikan kota Netanya muncul selama pertemuan perkumpulan Bani Benjamin di kota yang sekarang disebut Zikhron Ya'akov, yang terletak dekat Haifa. Makna Bani di sini merujuk pada orang-orang yang merupakan keturunan dari Benjamin.

Nama kota ini dipilih untuk menghormati seorang Yahudi Amerika bernama Strauss Nathan, salah satu pemilik jaringan department store internasional Macy's. Orang ini dikenal karena memberikan bantuan keuangan yang besar untuk kegiatan yang berkaitan dengan pendirian Israel dalam bentuk negara dan pemerintahan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement