Rabu 15 Nov 2023 13:52 WIB

NPI Masih Surplus Oktober 2023, Rekor 42 Bulan Berturut-Turut

Total surplus neraca perdagangan Indonesia mencapai 31,22 miliar dolar AS.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Lida Puspaningtyas
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini menyampaikan perkembangan Indeks Harga Konsumen Februari 2023 dan indikator strategis lainnya dalam konferensi pers, Rabu (1/3/2023).
Foto: Dok: Humas BPS
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini menyampaikan perkembangan Indeks Harga Konsumen Februari 2023 dan indikator strategis lainnya dalam konferensi pers, Rabu (1/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan barang indonesia pada Oktober 2023 masih mengalami surplus. Meskipun begitu, surplus tersebut terbilang melambat karena lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada 2022.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan, pada Oktober 2023 neraca perdagangan barang mencatat surplus sebesar 3,48 miliar dolar AS atau naik sebesar 0,07 miliar dolar AS secara bulanan.

Baca Juga

"Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia telah mencatat surplus selama 42 bulan berturut-turut sejak Mei 2020," kata Pudji dalam konferensi pers, Rabu (15/11/2023).

BPS mencatat, nilai ekspor Indonesia pada Oktober 2023 mencapai 22,5 miliar dolar AS atau naik 6,76 persen dibandingkan September 2023. Sementara impor Indonesia pada Oktober 2023 mencapai 16,67 miliar dolar AS atau meningkat 7,68 persen dibandingkan September 2023.

Pudji menuturkan, surplus Oktober 2023 meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya, tetapi lebih rendah dibandingkan bulan yang sama pada tahun lalu. Surplus neraca perdagangan Oktober 2023 tersebut lebih ditopang oleh surplus pada komoditas nonmigas, yaitu sebesar 5,31 miliar dolar AS.

Komoditas penyumbang surplus utamanya adalah bahan bakar mineral, kemudian lemak dan minyak hewan atau nabati dan besi dan baja.

"Surplus neraca perdagangan nonmigas Oktober 2023 ini lebih rendah daripada bulan lalu dan Oktober 2022," ujar Pudji.

Pada saat yang sama, Pudji menuturkan, neraca perdagangan komoditas migas tercatat defisit 1,84 miliar dolar AS. BPS mencatat komoditas penyumbang defisitnya adalah minyak mentah dan hasil minyak.

"Defisit neraca perdagangan migas Oktober 2023 lebih rendah dari bulan lalu dan Oktober 2022," kata Pudi.

Secara kumulatif, hingga Oktober 2023, Pudji memastikan total surplus neraca perdagangan Indonesia mencapai 31,22 miliar dolar AS. Angka tersebut lebih rendah sekitar 14,2 miliar dolar AS dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement