REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Crypto Analyst Reku Fahmi Almuttaqin menjelaskan kondisi pasar kripto yang kian menguat ini merupakan momentum yang dapat dimanfaatkan investor untuk melakukan jual beli atau trading.
"Saat ini volatilitas pasar kripto tengah mengalami kenaikan. Volatilitas harga yang biasanya cenderung rendah saat sideways, kini naik dan menjadi lebih menarik bagi para traders," ungkap Fahmi, Rabu (15/11/2023).
Situasi ini juga dapat dikatakan relatif lebih ramah bagi investor pemula. Karena aspek-aspek fundamental seperti profitabilitas jaringan atau platform, jumlah investor dan pengguna, kembali memasuki fase pertumbuhan dan bergerak ke arah yang cukup positif.
Kemudian, meningkatnya jumlah dana investasi yang masuk ke pasar kripto atau capital inflow juga berpotensi terus naik juga berpotensi memperkuat harga serta meningkatkan likuiditas pasar kripto.
Sementara bagi investor jangka panjang atau tidak memiliki banyak waktu untuk trading, juga bisa memanfaatkan fitur staking atau mengunci aset kripto di blockchain untuk turut mengamankan jaringan dan mendapat aset kripto sebagai reward layaknya passive income. Kata Fahmi, Reku merupakan platform exchange satu-satunya yang memiliki perizinan staking oleh BAPPEBTI.
"Di Reku, investor bisa melakukan staking dan mendapat rewards hingga 12,5 persen per tahun. Aset kripto Solana juga bisa di-staking di Reku," kata Fahmi.