REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berlari menjadi olahraga favorit yang kian digandrungi oleh berbagai kalangan. Belakangan, tren berlari telah berubah menjadi gaya hidup masyarakat.
Fenomena ini membuat atlet lari maraton putri Indonesia Triyaningsih semringah. Seperti dinukil dari Antara, Triyaningsih saat ini merupakan pemilik rekor nasional nomor lari jarak jauh itu dengan catatan waktu dua jam 31 menit 49 detik, yang diraihnya saat mengikuti Asian Games 2010.
Ia telah mengikuti sejumlah event lari di berbagai negara setiap tahunnya. Atlet nasional asal Jawa Tengah ini pun berbagi kiat kepada para pelari pemula cara agar mampu melahap setiap kilometer dengam baik.
"Maraton itu kan 42 kilometer, berlari tanpa henti jadi sebaiknya mulai dari jarak yang pendek untuk membiasakan," kata dia saat menghadiri acara New Balance Footwear Technology Innovation di Jakarta, Selasa (14/11/2023).
"Untuk pelari pemula yang baru keranjingan harus mau bersabar, berproses dan berlatih. Bukan hal mudah untuk ikut maraton karena harus menempuh 42 km. Tidak bisa tiba-tiba lari tanpa persiapan. Terlebih dulu harus bisa menyelesaikan lari 5K, 10K dan half marathon (21K). Baru mencoba full marathon," kata dia melanjutkan.
Satu hal paling penting hang ia tekankan adalah terkait aspek pemilihan sepatu. Menurut dia, ukuran sepatu yang digunakan saat berlari harus satu ukuran lebih besar dari kaki. Hal ini sangat penting karena ketika berlari kaki akan mengembang. "Sepatu yang nyaman akan meningkatkan performa kita. Ingat juga agar selalu punya tujuan saat berlari, semisal, ingin melahap satu kilometer, lima kilometer, 10 kilometer dan seterusnya," kata duta New Balance sejak 2014 ini.