Kamis 16 Nov 2023 01:00 WIB

Kepala Unicef: Situasi di Gaza Memilukan untuk Anak-Anak

Banyak anak hilang dan diyakini terkubur di bawah puing-puing bangunan.

Red: Ani Nursalikah
Warga Palestina yang terluka dalam pengeboman Israel di Jalur Gaza dibawa ke rumah sakit di Deir al-Balah pada Rabu, 15 November 2023.
Foto: AP Photo/Hatem Moussa
Warga Palestina yang terluka dalam pengeboman Israel di Jalur Gaza dibawa ke rumah sakit di Deir al-Balah pada Rabu, 15 November 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Kepala badan PBB untuk urusan anak-anak, Unicef menggambarkan situasi di Jalur Gaza memilukan di tengah serangan Israel yang mematikan di wilayah Palestina yang terkepung itu.

“Hari ini saya mengunjungi Jalur Gaza untuk bertemu dengan anak-anak, keluarga mereka dan staf Unicef. Apa yang saya lihat dan dengar sangat memilukan. Mereka berulang kali mengalami pengeboman, kehilangan, dan pengusiran," kata Direktur Eksekutif Unicef Catherine Russell dalam sebuah pernyataan, Rabu (15/11/2023).

Baca Juga

"Di dalam jalur itu, tidak ada tempat yang aman bagi satu juta anak Gaza untuk melarikan diri," tambahnya.

Dia mengatakan bahwa lebih dari 4.600 anak di Jalur Gaza gugur dan hampir 9.000 lainnya mengalami luka-luka. "Banyak anak hilang dan diyakini terkubur di bawah puing-puing bangunan dan rumah yang runtuh, hasil yang tragis dari serangan senjata peledak di daerah padat penduduk," kata Russell.