REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Majelis Ekonomi Bisnis dan Pariwisata (MEBP) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY mengambil sikap netral atas boikot produk-produk perusahaan yang berafiliasi dengan Israel.
Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa yang mengharamkan membeli produk pro-Israel dan pendukungnya.
Ketua MEBP DIY, Taufiqurrohman, menjelaskan dalam acara Muhammadiyah Jogja Expo (MJE) yang akan datang, panitia tidak melarang pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang berjualan di acara tersebut untuk membawa produk-produk yang beberapa waktu belakangan ini banyak diboikot.
"Di MJE tidak ada, dan tidak mengampanyekan seperti itu baik langsung maupun tidak langsung. Kita netral saja menghadapi," ujar Taufiqurrohman dalam konferensi pers MJE di kantor PWM DIY, Rabu (15/11/2023).
Menurut Taufiq, mereka mengambil sikap netral karena produk-produk perusahaan yang berafiliasi dengan Israel di Indonesia, memperkerjakan jutaan masyarakat Indonesia.
Muhammadiyah tetap mempersilakan warganya untuk menggunakan produk-produk tersebut asalkan halal dan sesuai dengan syariat.
"Barang dagangan itu harus netral, karena kalau tidak akan berisiko kepada semuanya. Dari pabrik sampai end user dan melibatkan sekian ribu orang, apalagi banyak produk," kata Taufiq.
Selain itu, Muhammadiyah berkaca pada Rasulullah SAW yang berdagang dan berkolaborasi dengan siapa saja, baik kaum Yahudi dan Nasrani. Karena ranah muamalah menurut Muhammadiyah tergantung di mana seseorang berada.
"Ini kan ranahnya muamalah, di luar konteks akidah. Muamalah tergantung di mana ia berada," ujarnya.
Muhammadiyah Jogja Expo #3 (MJE) akan diselenggarakan pada 24-26 November 2023 di Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta. Acara yang digelar oleh Majelis Ekonomi Bisnis dan Pariwisata (MEBP) PWM DIY ini ditujukan untuk mengangkat prestasi dan potensi warga Muhammadiyah se-DI Yogyakarta.
Dalam gelaran ini juga dilaksanakan berbagai kegiatan untuk penggalangan dana yang ditujukan bagi Palestina. Ditargetkan acara ini dihadiri oleh lebih dari 50 ribu peserta, dari dan luar warga Muhammadiyah.