Kamis 16 Nov 2023 09:31 WIB

ITB Buka Suara Soal Dugaan Mahasiswa Jadi Joki Tes CPNS di Lampung

Pelaku melakukan modifikasi identitas peserta tes CPNS yang asli.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kampus ITB buka suara menyangkut dugaan salah seorang mahasiswa ITB berinisial RT (20 tahun) yang menjadi joki tes CPNS kejaksaan di Bandar Lampung. Mereka menyesalkan peristiwa tersebut dan menegaskan praktik joki bukan cerminan institusi.

Seperti diketahui, Polda Lampung berhasil menangkap salah seorang peserta tes CPNS kejaksaan di Bandar Lampung yang diduga merupakan joki dan mahasiswa ITB. Pelaku melakukan pemalsuan identitas peserta tes CPNS di lingkungan kejaksaan dan sudah dimodifikasi.

Tim pelaku melakukan modifikasi identitas peserta tes CPNS yang asli. RT ditangkap saat melakukan rekam wajah di Gedung Graha Achava Jalan Bandar Lampung, Senin (13/11/2023).

"Kami baru mengetahui berita ini kemarin dan menyesalkan, siapapun yang bersangkutan, apakah mahasiswa ITB atau bukan mahasiswa ITB. Tindakan ini bukan cerminan institusinya," ucap Kepala Biro Komunikasi dan Humas ITB Naomi Haswanto saat dikonfirmasi, Kamis (16/11/2023).

Dia mengatakan, kampus terlebih dulu akan mempelajari kasus tersebut dan menelusuri mahasiswa yang diduga berasal dari kampus ITB. Selain itu, akan menunggu proses hukum yang berlaku yang dilakukan kepolisian.

"Kami akan mempelajari dahulu kasusnya dan menelusuri. Kami akan menunggu proses hukum yang berlaku," kata dia.

Dia menegaskan, apabila polisi telah menetapkan status tersangka dan terbukti bersalah. Maka, ITB akan memproses mahasiswa ITB tersebut sesuai peraturan akademik yang berlaku di ITB.

"ITB akan memproses mahasiswa ITB sesuai peraturan akademik yang berlaku," kata dia.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement