REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muslim yang baik senantiasa akan berbakti kepada kedua orang tua tatkala keduanya masih hidup maupun telah meninggal. Terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan untuk berbakti kepada orang tua meskipun keduanya telah wafat.
Melalui pesan Telegram Ustadz Najmi Umar Bakkar menjelaskan 13 contoh berbakti kepada orang tua yang telah meninggal.
- Mengurusi jenazah orang tua yang sesuai sunah, dari cara memandikan, mengafani, menshalatkan, dan ikut menguburkan (khusus bagi anak laki-laki)
- Mendoakan orang tua agar mereka diampuni dosa-dosanya, dirahmati, dan bisa terhindar dari siksa kubur dan neraka
- Bersilaturahim dan berbuat baik kepada keluarga dan teman-teman dari orang tua
- Menunaikan janji-janji yang pernah diucapkan orang tua kepada orang lain
- Menghajikan dan mengumrohkan, jika orang tua belum berhaji dan umroh
- Bersedekah atas nama orang tua
- Melunasi semua utang mereka
- Menjaga nama baik dari orang tua
- Membayarkan utang dari puasa Ramadhan orang tua dengan bayar fidyah
- Menziarahi kuburan dari orang tua (Rasul ﷺ menziarahi kuburan ibunya)
- Tidak mencela orang tua orang lain yang mengakibatkan orang tuanya dicela
- Melaksanakan nazar, dan kafarat, sumpah dan wasiat orang tua apabila ada, serta tidak menyelisihi syariat Islam
- Memperbanyak amalan shalih yang dapat dilakukan anak dan bermanfaat bagi orang tua di akhirat.
Imam al-Albaani رحمه الله berkata :
ما يفعله الولد الصّالح من الأعمال الصّالحة، فإنّ لوالديه مثل أجره، دون أن ينقص من أجره شيء، لأنّ الولد من سعيهما وكسبهما، و الله عزّ و جلّ يقوله : وَأَن لَّيۡسَ لِلۡإِنسَٰنِ إِلَّا مَا سَعَىٰ، و قال رسول لله ﷺ : إنّ أطيب ما أكل الرجل من كسبه، وإنّ ولده من كسبه
"Berbagai amal ibadah yang dilakukan oleh seorang anak yang saleh, maka kedua orang tuanya akan mendapatkan pahala yang semisal dengannya tanpa mengurangi sedikit pun pahala anaknya tersebut, karena anak termasuk dari usaha dan jerih payah kedua orang tua.
Allah 'Azza wa Jalla telah berfirman:
وَاَلَّسَ لِاِسَانِ اِلَّا مَا سَعٰىۙ
"Dan bahwasanya seorang manusia itu tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya (QS an-Najm ayat 39).
Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda :
"Sesungguhnya sebaik-baik yang dimakan oleh seseorang adalah makanan yang telah dihasilkan dari usahanya sendiri. Dan sesungguhnya anak itu termasuk dari usahanya (Ahkamul Janaa-iz 216).