REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Propaganda yang dilakukan Israel secara masif dilakukan. Tetapi, propaganda itu dengan mudah dapat dipatahkan. Yang terakhir terkait dengan penyerbuan pasukan Israel ke RS Al Shifa yang diyakini menjadi markas Hamas.
Pada Rabu pagi (15/11/2023), tentara Israel membawa beberapa kotak 'Medical Supplies'. Yang menarik, kotak itu sengaja ditulis dalam bahasa Inggris dengan ukuran yang besar. Padahal Israel berbahasa Ibrani, sedangkan Palestina berbahasa Arab tetapi zionis memilih menggunakan bahasa Inggris dalam kotak yang diklaim sebagai bantuan.
#UPDATE| Israel's military has deleted tweets showing alleged evidence of Hamas weapons at Al Shifa hospital. pic.twitter.com/txJ4hv883E
— Quds News Network (@QudsNen) November 15, 2023
Tak lama, pihak rumah sakit mengkonfirmasi tidak menerima bantuan apapun dari Israel, baik pasokan medis apalagi inkubator. Kalaupun ada inkubator, listrik yang bisa menghidupkan inkubator masih terputus sehingga inkubator Israel pada dasarnya tidak berguna.
Pada Rabu sore (15/11/2023) mendadak Israel menemukan bukti beberapa pucuk senjata, amunisi dan laptop di ruang MRI RS Al Shifa tersebut. Malam harinya, tentara Israel membuat pernyataan media dengan video yang katanya tidak diedit.
Dalam video tersebut, Israel "membongkar" markas Hamas di ruangan RS Al Shifa. Ruangan MRI di RS Al Shifa disebut sebagai pusat komando Hamas. Tetapi ada banyak kejanggalan. IDF menemukan senjata di ruang MRI. Hal ini aneh karena ruangan MRI tidak boleh ada logam karena kuatnya daya magnet ruang MRI. Ada kemungkinan, bukti-bukti yang dipaparkan IDF dalam videonya adalah bukti yang ditanam sendiri.
Disebutkan pula di belakang mesin MRI ada kardus yang berisi perlengkapan Hamas. Tak lama terbongkar pula bahwa kardus itu merupakan kardus yang dibawa tentara Israel yang dilabeli dengan 'Medical Supplies'.
WD40, a box of dates, a back bag, and CDs that the IOF did not check yet are part of the Israeli military's evidence material that they found at Al Shifa Hospital in its 12-hour-long operation in which they killed over 30 civilians and kidnaped dozens more.
The Israeli… pic.twitter.com/QA3LEvkOrZ
— Quds News Network (@QudsNen) November 15, 2023
Menyadari ada berbagai kesalahan, IDF pun menghapus videonya. Mereka mengunggah versi terbaru dengan durasi yang lebih singkat dan menghilangkan berbagai kejanggalan yang ditemukan.